Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Publik Marah Besar kepada Pemerintah China Gegara Sudah 909 Orang Tewas

Publik Marah Besar kepada Pemerintah China Gegara Sudah 909 Orang Tewas Kredit Foto: Antara/Yusuf Nugroho

Jutaan orang dikurung di Hubei dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus.

"Pemerintah setempat meminta orang-orang untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin, tetapi tidak ada cukup barang di toko setiap kali kami sampai di sana, jadi kami harus sering keluar," seorang wanita di Wuhan bermarga Wei kepada AFP.

Baca Juga: Virus Corona Melanda, Mars Siap Tampung Jutaan Manusia

Bank sentral China mengatakan mulai Senin akan menyediakan 300 miliar yuan (USD43 miliar) dalam bentuk pinjaman khusus kepada bank-bank untuk membantu bisnis yang terlibat dalam memerangi epidemi.

China pernah menuai kecaman internasional karena menutupi kasus-kasus selama wabah SARS pada tahun 2002-2003. Namun, WHO memuji tindakan China yang telah diambil dalam penanganan wabah 2019-nCoV saat ini.

Namun kemarahan publik di China pecah setelah kematian seorang dokter Li Wenliang, dokter yang dibungkam polisi ketika ia menginformasikan virus tersebut muncul pada Desember 2019.

Dokter Li, 34, meninggal Jumat pagi pekan lalu, setelah tertular virus dari seorang pasien.

Para akademisi China termasuk di antara mereka yang marah dengan kematiannya. Para akademisi menulis dua surat terbuka yang di-posting di media sosial. Surat-surat itu menuntut lebih banyak kebebasan berbicara.

"Akhiri pembatasan kebebasan berbicara," bunyi penggalan salah satu surat tersebut.

Beijing merespons dengan mengirimkan badan anti-korupsi untuk memulai penyelidikan. Langkah itu sebagai upaya untuk meredakan kemarahan publik.

Tapi Ian Lipkin, seorang profesor di Universitas Columbia yang bekerja dengan China dalam wabah SARS, mengatakan intervensi sebelumnya bisa membuat perbedaan utama.

"Virus ini meresap tanpa disadari siapa pun," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: