Greta Thunberg Dinominasikan Lagi untuk Nobel Perdamaian. Tepatkah?
Lalu sepertinya komite Nobel kehabisan tipe damai. Mereka lalu memilih institusi. Pada 2012, penghargaan perdamaian diberikan kepada Uni Eropa. "Saya yakini ini tidak seperti yang dipikirkan Alfred Nobel," tulis Wilson.
Menurut Wilson, Ali yang memenangkan gong perdamaian atas upayanya mencapai perdamaian dan kerja sama internasional, khususnya atas inisiatifnya menyelesaikan konflik perbatasan dengan negara tetangga Eritrea adalah tipe orang yang seharusnya mendapatkan penghargaan ini.
"Dia membuat perdamaian di saat perang, dan itu rumit," tulis Wilson. "Lihat saja negara-negara yang sangat membutuhkan karakter seperti itu: Libya, Yaman, Venezuela, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo. Semua tidak terlalu jauh dari Ethiopia dan Eritrea," tulisnya.
Baca Juga: Trump-Greta Bakal Bertemu di Forum Ekonomi Dunia 2020, Aktivis Muda Bawa Pesan Ini
Mungkin, organisasi Nobel dapat mencari tokoh-tokoh inspirasional yang telah atau mungkin membuat perubahan nyata untuk dicalonkan dan bahkan akan menang.
Anggota parlemen Swedia ini mendorong anak emas mereka. Padahal si anak masih bisa melakukan apa saja sebagai aktivis anak yang pemarah. Keputusan menggunakan anak 17 tahun dalam aksi politik yang buruk tidak dipikirkan terlebih dahulu.
"Tentu, berilah Greta pengakuan yang layak karena menyoroti masalah iklim dan libatkan audiens dalam kampanyenya. Tapi Penghargaan Nobel untuk Perdamaian? Tampaknya salah," tutup Wilson.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: