Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sukacita Hari Valentine: Dolar AS Diobral, Emas Dunia Banjir Kasih Sayang Global

Sukacita Hari Valentine: Dolar AS Diobral, Emas Dunia Banjir Kasih Sayang Global Kredit Foto: Reuters/Leonhard Foeger
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sukacita hari valentine yang identik dengan hari kasih sayang turut memengaruhi psikologis pelaku pasar. Umpama sebuah hubungan, pelaku pasar tak mau terlalu mengikat hati kepada dolar AS sehingga mata uang Paman Sam itu terpantau bergerak variatif dengan kecenderungan tertekan secara global.

Itu artinya, ada peluang besar bagi instrumen investasi lainnya untuk mendapatkan hati dan perhatian investor, terutama emas. Benar saja, sejak beberapa hari terakhir, emas dunia di pasar spot mengalami kenaikan signifikan dengan terapresiasi 0,87% dalam sepekan. Level tertinggi yang mampu dicapai emas selama pekan ini berada di angka US$1.578,20 per ounce. 

Baca Juga: Valentine's Day: Hari Raya Patah Hati Sedunia Bagi Rupiah

Asal tahu saja, penguatan emas dunia sempat berlanjut pada perdagangan spot Jumat (14/02/2020). Sekitar pukul 09.30 WIB, emas di pasar spot menanjak hingga ke level tertinggi di angka US$1.578,10 per ounce. 

Mengekor penguatan emas dunia, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan hari ini, Jumat (14/02/2020). Dilansir dari laman resmi logammulia.com, harga emas Antam dibanderol dengan harga Rp777.000 per gram, naik Rp3.000 dari harga pada perdagangan kemarin yang berada di angka Rp774.000 per gram.

Berikut adalah daftar harga emas Antam pada perdagangan Jumat (14/02/2020).

1 gram Rp777.000

2 gram Rp1.503.000

3 gram Rp2.233.000

5 gram Rp3.705.000

10 gram Rp7.345.000

25 gram Rp18.225.000

50 gram Rp36.435.000

100 gram Rp72.800.000

250 gram Rp181.750.000

500 gram Rp363.300.000

1.000 gram Rp726.600.000

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: