Kinerja Anjlok, Jubir Marah ke Media Massa: Kerja Maruf Amin Gak Dianggap Penting!
Hasil riset lembaga survei Indo Barometer baru-baru ini menyebut tingkat kepuasan publik terhadap Wakil Presiden Ma'ruf Amin masih rendah dengan angka di bawah 50 persen. Survei ini menuai respons beragam.
Juru bicara Wapres, Masduki Baidlowi meyakinkan bahwa Ma'ruf Amin dalam waktu tiga bulan ini kerap melakukan koordinasi strategis dengan kementerian. Namun, menurutnya hal itu justru tak dijadikan berita penting oleh media.
"Dan itu (koordinasi) beberapa kali dilakukan, sekarang juga sedang disusun ya. Tetapi itu tidak pernah menjadi berita penting," kata Masduki di Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020).
Baca Juga: Publik Gak Puas sama Maruf Amin, PAN: Wajar, Porsinya Sangat Sedikit. Cuma Tampil di Acara Keagamaan
Masduki menyebut apa yang dilakukan Ma'ruf sejauh ini juga merupakan langkah yang penting. Seperti koordinasi mengenai pencegahan paham radikalisme di Indonesia.
"Radikalisme itu dengan sektor misalnya BNPT, sekarang sedang dibikin roadmap, langkah-langkah yang di bawah koordinasi wakil presiden. Bagaimana pendekatan mengenai radikalisme itu dilakukan pendekatan dari hulu sampai ke hilir," ujar Masduki.
Kemudian, ia menyebut terkait dengan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM. Ma'ruf juga tengah mengarahkan agar UMKM mengurangi kesenjangan.
"Nah, itu Wapres punya cita-cita bagaimana agar UMKM itu bisa nanti betul-betul mempunyai fungsi bisa mengurangi kesenjangan. Karena apa? Peran dari UMKM itu ternyata secara ekonomi nasional itu sampai 60 persen," kata dia.
Namun, dia kembali mempertanyakan mengapa langkah-langkah Wapres kerap tidak dijadikan headline media. Meski demikian, Masduki tidak mempermasalahkan survei Indo Barometer tersebut.
"Kalau Indo Barometer itu melakukan survei seperti itu, ya itu adalah wajar saja, enggak apa-apa," kata Masduki.
Baca Juga: Jokowi Ogah ke Kediri Takut Lengser, PDIP Bawa-bawa Nama Soeharto
Sebelumnya, dalam survei Indo Barometer diketahui tingkat kepuasan publik terhadap kerja Maruf dalam 100 hari pemerintahan sebesar 49,6 persen. Terdiri dari publik yang merasa sangat puas 5,9 persen dan cukup puas 43,7 persen.
Sedangkan, 37,5 persen merasa tidak puas dan 12,9 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Qodari mengatakan hasil kepuasan Wapres Maruf tersebut berbeda saat Jusuf Kalla menjadi wakil dari Jokowi pada 2014 lalu. Dalam survei nasional pada 15-25 Maret 2015 mencatat kepuasan publik terhadap JK mencapai 53,3 persen. Tidak terlalu jauh dengan kepuasan pada Jokowi disurvei yang sama pada 2015 itu sebesar 57,5 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: