Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Elon Musk Tesla Kena Protes di Berlin sampai Harus Menghentikan Operasinya

Perusahaan Elon Musk Tesla Kena Protes di Berlin sampai Harus Menghentikan Operasinya Tesla Motors CEO Elon Musk introduces the falcon wing door on the Model X electric sports-utility vehicles during a presentation in Fremont, California in this September 29, 2015, file photo. | Kredit Foto: Reuters/Stephen Lam
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengadilan Jerman telah memaksa Tesla menghentikan pekerjaan persiapan untuk Gigafactory di dekat Berlin untuk sementara waktu setelah para aktivis setempat mengemukakan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap pasokan air dan satwa liar.

Dilansir dari Reuters di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Perusahaan mobil listrik saat ini sedang dalam proses pembukaan 92 hektar hutan di Gruenheide, timur Berlin, di mana ia berharap untuk membangun Gigafactory Eropa pertamanya.

Baca Juga: Mantan Karyawan SpaceX Beberkan 'Enaknya' Kerja dengan Elon Musk

Tesla mengumumkan rencana Gigafactory ini pada 4 November lalu, tetapi belum diberikan izin perencanaan resmi untuk pabrik itu sendiri. Namun, kementerian lingkungan Jerman mengatakan kepada perusahaan itu bisa mulai mempersiapkan situs terlebih dahulu "dengan risiko sendiri," menurut BBC News.

Kelompok aktivis lokal Gruene Liga Brandenburg (Liga Hijau Brandenburg) kemudian mengeluh tentang pekerjaan itu dengan alasan masalah lingkungan.

Hal ini lantaran Tesla akan menyelesaikan penebangan pohon dalam tiga hari lagi, pengadilan mengatakan kepada perusahaan mobil ini untuk sementara menghentikan pekerjaan sehingga keberatan kelompok lingkungan itu dapat dipertimbangkan.

"Seharusnya tidak diasumsikan bahwa mosi mencari perlindungan hukum yang dibawa oleh Liga Hijau tidak memiliki peluang untuk berhasil," kata pengadilan dalam sebuah pernyataan yang membenarkan penghentian, menurut Reuters.

Sidang pengadilan lebih lanjut diperkirakan akan berlangsung minggu ini. Reuters mencatat bahwa ratusan demonstran telah memprotes pabrik dan dampaknya terhadap lingkungan.

Tesla bukan satu-satunya perusahaan besar yang menghadapi kesulitan di negara ini. Pada tahun 2018, Google membatalkan rencana untuk meluncurkan inkubator baru di lingkungan Kreuzberg Berlin setelah penduduk setempat memprotes gentrifikasi perusahaan yang akan datang.

Secara total, Tesla telah membeli hampir 300 hektar untuk pabriknya di Jerman, yang diharapkan akan dibuka pada tahun 2021. Ia berencana pabrik itu akan memproduksi sebanyak 500.000 mobil per tahun dan mempekerjakan 12.000 orang.

Perusahaan itu mengatakan akan memindahkan koloni semut, reptil, dan kelelawar hutan yang akan terpengaruh oleh pekerjaannya, kata BBC News, mengutip laporan media setempat. Pada bulan Januari, pihak berwenang menemukan dan menyebarkan tujuh bom WWII di lokasi sebagai bagian dari persiapan konstruksi Tesla.

CEO Tesla, Elon Musk juga telah membela dampak pabrik terhadap lingkungan. Dalam serangkaian tweet, Musk mengklaim bahwa Gigafactory 4 tidak akan menggunakan banyak air setiap hari, dan bahwa hutan yang ditebangi adalah "bukan hutan alami" (ditanam untuk pabrik kardus) dan hanya sedikit bagian akan digunakan untuk Gigafactory.

"Giga Berlin akan membangun kendaraan energi berkelanjutan menggunakan energi berkelanjutan, sehingga dampak lingkungan bersih akan sangat positif!" bunyi Tweet Elon Musk.

Berlin Gigafactory Tesla akan menjadi yang keempat di seluruh dunia, setelah pembangunan Gigafactory 3 di Shanghai, Cina, yang tahun lalu mengirimkan mobil-mobil pertamanya tepat di bawah satu tahun setelah pekerjaan di pabrik dimulai. Dua Gigafactory pertama Tesla berada di AS di Nevada dan Buffalo, New York.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: