Tak Lirik Pendanaan Swasta, Layanan Streaming Saingan Netflix Ini Ancang-Ancang IPO Tahun Ini
Alih-alih menghimpun dana secara pribadi, perusahaan streaming asal Malaysia, Iflix berencana melantai di Bursa Efek Australia (ASX) pada 2020.
Didirikan pada 2014 oleh Patrick Grove dan Mark Britt, Iflix menawarkan layanan video berbasis permintaan (VOD) dan beroperasi di pasar negara berkembang, khususnya Asia Tenggara.
"Manajemen memutuskan IPO di Australia karena sejumlah pendiri merupakan warga Australia dan memiliki ikatan di sana. Selain itu, mengumpulkan dana swasta kadang agak sulit dalam situasi ekonomi saat ini," jelas sumber yang memahami masalah itu kepada KrAsia, dilansir Selasa (18/2/2020).
Baca Juga: Netflix Tak Berdaya di Panggung Oscar dan Hanya Bisa Berkelakar
Sumber yang sama menambahkan, perusahaan itu juga sudah menunjuk sejumlah bank sebagai penasihat untuk proses pendaftaran bursa perdana itu.
Ini bukan pertama kalinya manajemen merencanakan IPO untuk Iflix. Pada 2019, perusahaan juga berniat melantai di bursa, tetapi ditunda setelah perusahaan menghimpun US$50 juta dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh manajer aset global Fidelity International dan konglomerat Jepang Kogyo.
Per Mei 2019, Iflix mengklaim memiliki sekitar 17 juta pengguna, meningkat 9 juta pada akhir 2018 di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Pesaing terbesarnya ialah Hooq dan Netflix.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: