Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alhamdulillah. . . Neraca Perdagangan Sektor Pertanian Surplus

Alhamdulillah. . . Neraca Perdagangan Sektor Pertanian Surplus Beberapa petani bersiap menanam padi di kawasan persawahan masyarakat adat Keluru, Keliling Danau, Kerinci, Jambi, Minggu (10/2/2019). Masyarakat adat Keluru masih menerapkan sistem pengelolaan dan pengolahan lahan secara bersama tanpa ada kepemilikan pribadi yang ditetapkan oleh tiga pucuk pimpinan adat bergelar menggung, rio gilang, dan rio ganum secara turun temurun. | Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekspor produk pertanian pada periode November dan Desember 2019 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa volume dan nilai ekspor produk pertanian selama November-Desember 2019 meningkat masing-masing 8,66% dan 10,90% dibandingkan pada periode November-Desember 2018 (yoy), yaitu dari 7,73 juta ton menjadi 8,40 juta ton; dan dari US$4,67 miliar menjadi US$5,18 miliar. 

Menurut BPS, peningkatan volume dan nilai ekspor pertanian tersebut juga dibarengi dengan meningkatnya neraca perdagangan atau balance of trade (BoT) pada periode tersebut, yaitu naik 34,72% dibandingkan 2018, yaitu dari US$1,44 miliar menjadi US$1,95 miliar.

Sementara BoT produk pertanian juga mengalami surplus yang cukup tajam pada Desember 2019, yaitu 24,52% terhadap November 2019, dan meningkat 61,45% terhadap Oktober 2019.

Baca Juga: Syahrul Ajak Masyarakat Turunkan Angka Stunting dengan Bercocok Tanam

Sejalan dengan kinerja neraca perdagangan ini dan program prioritas guna mendongkrak volume ekspor komoditas pertanian, Menteri Pertanian Syahrul Yasin limpo mengungkapkan salah satu program utama Kementan saat ini adalah mengutamakan ekspor dan sebisa mungkin menahan impor pangan dan produk pertanian dari luar.

"Keberhasilan program peningkatan ekspor pertanan ini dapat dilihat dari balance trade pertanian yang cenderung positif pada 2019," ujar Syahrul di Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Mentan menjelaskan hasil kinerja ekspor yang dirilis oleh BPS ini membuktikan bahwa esensi peran negara dalam memajukan kesejahteraan rakyat terwujud.

"Negara berhasil memfasilitasi ekspor komoditas lokal dan memproteksi terjadinya impor," tuturnya.

Kepala Pusat Data dan Sistem Informatika Kementan, Ketut Kariyasa menambahkan, peningkatan ekspor dan surplus perdagangan produk pertanian dalam kurun waktu November–Desember 2019 tentunya tidak terlepas dari dorongan kuat Kementan di bawah Mentan SYL. Yakni menggerakan ekspor produk pertanian, salah satunya melalui peningkatan produksi dan Gerakan Tiga Kali Lipat Eskpor (Gratieks).

Baca Juga: Kata Jokowi Calon Ibu Kota Baru Anti-Banjir, Faktanya Terendam Juga

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, ekspor dan investasi merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga harus ditangani secara serius," ujarnya.

"Untuk itu, Kementan tengah membuat terobosan baru dalam mendorong peningkatan ekspor produk pertanian melalui Gratieks," jelas Ketut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: