Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dua Jempol, Laba Bersih BCA Tetap Tumbuh Double Digit Sepanjang 2019

Dua Jempol, Laba Bersih BCA Tetap Tumbuh Double Digit Sepanjang 2019 Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja PT Bank Central Asia Tbk (BCA) patut diacungi jempol. Seakan tak terganggu tekanan ketidakpastian ekonomi global dan domestik, laba bersih bank swasta terbesar di Indonesia ini tetap membukukan pertumbuhan laba bersih double digit yakni 10,5% menjadi Rp28,6 triliun sepanjang 2019.

BCA mempertahankan keunggulan bisnisnya dalam perbankan transaksi dan penyaluran kredit sehingga dana giro dan tabungan (CASA) dapat tumbuh 9,9% mencapai Rp532,0 triliun dan total kredit meningkat 9,5% menjadi Rp603,7 triliun.

Baca Juga: Bank Danamon Raup Laba Bersih Rp4,07 Triliun di 2019

"BCA berhasil mencatat pertumbuhan kinerja yang baik di tahun 2019 dengan kenaikan laba sebelum provisi dan pajak penghasilan (PPOP) sebesar 15,5% ditopang oleh pertumbuhan laba operasional sebesar 13,6%. Kepercayaan nasabah merupakan aset kami yang berharga serta merupakan fondasi pertumbuhan perbankan transkasi dan dana CASA," tutur Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Pertumbuhan laba double digit ini tak lepas dari pendapatan BCA selama 2019. Tercatat, BCA membukukan pertumbuhan pendapatan operasional sebesar 13,6% menjadi Rp71,6 triliun, didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 12,1% menjadi Rp50,8 triliun, dan pertumbuhan pendapatan operasional lainnya sebesar 17,5% menjadi Rp20,8 triliun. Sementara di sisi biaya, beban operasional meningkat 11,2% menjadi Rp30,7 triliun sehingga rasio cost to income (CIR) terkelola dengan baik dan tercatat sebesar 43,7% (2018: 44,3%).

Rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) tercatat pada level yang sehat masing-masing sebesar 23,8% dan 80,5%. Rasio pengembalian terhadap aset (ROA) tercatat sebesar 4,0%, sedangkan rasio pengembalian terhadap ekuitas (ROE) sebesar 18,0%.

Pada tahun 2019, BCA mencatat suatu peristiwa penting yaitu penyelesaian akusisi Bank Royal. Aksi korporasi tersebut sejalan dengan program konsolidasi perbankan nasional. Memasuki tahun 2020, BCA tetap optimis terhadap potensi ekonomi Indonesia dan soliditas sektor perbankan nasional.

"Kami akan mengkaji berbagai peluang bisnis dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian di tahun 2020. Komitmen dalam memahami kebutuhan nasabah dan beradaptasi terhadap dinamika lingkungan bisnis akan menjadi kunci dalam menangkap peluang-peluang bisnis ke depan. BCA akan kembali berinvestasi dalam memperkuat kapabilitas di bidang teknologi digital untuk terus meningkatkan keunggulan kompetitifnya," tutur Jahja Setiaatmadja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: