Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Ekonomi Kreatif, Pemprov Jabar Bakal Bangun Gedung Creatif Center

Dorong Ekonomi Kreatif, Pemprov Jabar Bakal Bangun Gedung Creatif Center Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat akan terus mendorong perkembangan ekonomi kreatif. Untuk itu, Pemdaprov Jabar berencana membangun gedung Creatif Center atau Creative Hub di 27 Kab/Kota.

Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar, Azis Zulficar, mengatakan bahwa keberadaan pusat-pusat kreativitas itu diharapkan bisa memunculkan talenta-talenta di sektor ekonomi kreatif termasuk animasi yang konsen untuk dikembangkan lebih intens.

Baca Juga: Idealnya Jabar Butuh 15 Daerah Otonom Baru

"Kami sedang menyelesaikan enam gedung creative hub yang tersebar di Bogor, Purwakarta, Cirebon, Subang, Bekasi, dan Tasikmalaya," katanya kepada wartawan usai acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) di gedung Sate Bandung, Kamis (20/2/2020).

Azis mengungkapkan, pusat kreatif tersebut juga akan mengembangkan film animasi dengan mengangkat konten lokal. Salah satunya, film animasi Riki Rhino yang mengangkat Elang Jawa dengan pengisi suara Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Kang Emil).

"Kang Emil mengisi suara karakter Grada (Elang Jawa) pada film ini," tambahnya.

Adapun potensi film animasi di Jawa Barat sangat tinggi. Pasalnya, beberapa film animasi yang sudag ternama dibuat oleh para animator asal Jawa Barat. Azis mencontohkan, banyak komunitas animator film di Sukabumi. Begitu pun dengan Kota Bogor, ada satu komunitas yang membuat komik-komik seperti komik Jepang, tapi itu juga nanti arahnya kan ke animasi.

"Banyak sekali talenta-talenta yang mumpuni untuk pembuatan film-film yang berkualitas," ujarnya.

Azis menambahkan, gedung creative hub juga dirancang untuk mendorong industri kreatif lainnya. Hal itu disesuaikan dengan potensi produk unggulan daerah masing-masing.

"Nanti ada 16 subsektor, mulai dari kriya, kuliner, animasi, arsitektur, desain grafis, seni pertunjukan, juga termasuk seni lain-lain," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: