Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh, PKS Bilang Orang Indonesia Masih Suka Ribut-ribut Urusan Sepele

Waduh, PKS Bilang Orang Indonesia Masih Suka Ribut-ribut Urusan Sepele Sohibul Iman | Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menyoroti rendahnya kepercayaan antarmasyarakat di Indonesia dalam konteks ketahanan nasional.

Sohibul menyebut Indonesia masih masuk kategori low trust society dengan kerapnya warga membesarkan perbedaan dalam perkara yang sepele.

Baca Juga: PKS Minta Pihak Lain Jangan Terlalu Sinis Tanggapi RUU Ketahanan Keluarga

Dia menyampaikan hal tersebut dalam Kursus Singkat Ketahanan Nasional (KSKN) untuk seluruh anggota Fraksi PKS DPR, ketua-ketua Fraksi PKS DPRD dan pimpinan DPRD provinsi dan kabupaten/kota dari PKS seluruh Indonesia.

Menurut dia, kekuatan keamanan nasional atau national security dalam bentuk peningkatan kekuatan militer sangat penting. Namun, tidak kalah penting dalam sistem pertahanan nasional adalah human security atau keamanan manusia yang kerap diabaikan.

"Human security adalah rasa aman yang dirasakan oleh masyarakat. Kita ini masih masuk dalam low trust society sehingga kerap antarelemen bertikai hanya perkara remeh temeh," tutur Sohibul di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, dalam siaran pers belum lama ini.

Sohibul menyebutkan rakyat yang terpenuhi rasa aman dengan terpenuhi segala kebutuhannya akan menjadi pelindung terdepan negeri ini.

"Saya yakin jika rakyat terpenuhi kebutuhannya, kebutuhan makan terpenuhi dan lainnya mereka akan terdepan menjaga negeri ini," papar dia.

Dia menyebut rakyat Indonesia yang masih masuk kategori low trust society harus mendapatkan tiga kebebasan untuk mencapai human security.

Pertama, freedom of fear atau kebebasan dari rasa takut. Rakyat harus merasakan kehidupan sehari-hari aman buat mereka dan terbebas dari rasa takut.

"Ini perjuangan PKS agar masyarakat merasakan keamanan," ujarnya.

Kedua, freedom of want atau kebebasan manusia untuk melaksanakan kehendak sesuai norma yang berlaku.

"Masyarakat ingin pintar, ingin sehat, ingin tenang secara spiritual beragama harus dipenuhi oleh negara," paparnya.

Terakhir adalah freedom of indignity, yakni kebebasan dari rasa penghinaan, persekusi, perisakan termasuk di dalamnya penistaan terhadap agama dan kepercayaan.

Kursus Singkat Ketahanan Nasional Fraksi PKS akan menghadirkan Panglima TNI, Kepala BNPT, Kabareskrim Mabes Polri, Gubernur Lemhanas dan Pejabat BIN.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: