Di usia 18 bulan, James yang masih balita pindah ke Inggris. Ia baru kembali ke Amerika saat berusia 19 tahun dan tinggal di kota New York pada tahun 1983 dan menyewa apartemen seharga 500 dollar kala itu.
James Jebbia kemudian mendapatkan pekerjaan di Parachute, sebuah toko pakaian dan skate terletak di SoHo, sebuah wilayah di Lower Manhattan, New York City.
Dari sinilah semuanya berasal. Toko tempat James Jebbia bekerja memiliki banyak pelanggan yang terkenal seperti Michael Jackson dan juga Gary Numan. Namun tak lama kemudian, James Jebbia memutuskan untuk keluar dari pekerjaanya dan ingin memulai bisnis sendiri hingga berdirilah Supreme.
Sekarang, produk ini telah mencapai puncaknya. Setelah barang-barang tersebut dijual kembali di pasar barang bekas, penawaran terus berdatangan dengan harga hingga dua kali lipat dari harga sebelumnya.
Terhitung hingga bulan Oktober 2019 lalu, Supreme memiliki 12 toko yang tersebar di 4 negara yaitu meliputi Amerika Serikat, Paris, London, dan Jepang.
Sebagian besar toko Supreme berada di Jepang, dengan total 6 toko yang berada di berbagai daerah meliputi Daikanyama (berdiri tahun 1998), Osaka (berdiri tahun 1998), Fukuoka (berdiri tahun 1998), Harajuku (berdiri tahun 2006), Nagoya (berdiri tahun 2008), dan Shibuya (berdiri tahun 2012). Supreme juga merupakan salah satu brand streetwear terlaris di Jepang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: