Indonesia Nihil Corona, Dubes China Bilang Indonesia Sudah Pakai Standar WHO Kok
Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Quan mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Indonesia terkait virus corona. Bahkan, dia menegaskan, sebagai mitra dalam banyak hal, China dan Indonesia juga sedang mencari cara agar penyebaran virus tak meluas, utamanya ke Indonesia.
"Sebagai mitra yang baik, kami mencari cara berdasarkan saran profesional dan otoritatif dari WHO," Kata dia ketika ditemui di Bengkel Diplomasi FPCI, Senin Sore (24/2/2020).
Baca Juga: Dunia Internasional Semestinya Anggap Corona Seperti Serangan Besar
Kata dia, hal tersebut dilakukan agar pertukaran orang dan kerja sama praktis lainnya bisa dipertahankan. Terlebih, dengan fokus China saat ini yang ia nilai sedang meningkatkan kontrol dan pencegahan epidemi tersebut.
Xiao tak menampik, penerbangan langsung dari dan ke China saat ini dihentikan Indonesia. Selain dari beberapa komoditas yang juga dihentikan. Namun, menurut dia, hal tersebut juga dinilai sebagai salah satu upaya Indonesia dan kepentingannya.
"Kami memang mencatat bahwa beberapa tindakan pencegahan dan pengendalian telah diambil oleh pihak Indonesia," kata dia.
Akan tetapi, Xiao menyatakan, epidemi yang terkonfirmasi itu, hingga kini telah berkurang cukup signifikan. Bahkan, penyembuhan pasien terdampak, ia sebut, semakin membaik.
Bahkan, obat yang digadang-gadang sedang dikembangkan terkait COVID-19 itu, kata dia, telah mulai diuji coba pada hewan. Di mana, pengaplikasian pada manusia, akan mulai dilakukan paling lambat April mendatang.
"Epidemi ini memang agresif, namun tak bisa mengenyampingkan fakta, bahwa tindakan China benar dan efektif," Tutur dia.
Xiao memaparkan, dibanding dengan epidemi lain yang sempat menghebohkan publik dunia, Covid-19 dinilai lebih rendah.
Sebab, mengutip data dia menyebut, saat ini tingkat kematian Corona ada di angka 3,3 persen. Angka itu jauh di bawah Ebola 40,4 persen, MERS 34,4 persen, SARS 10 persen dan H1N1 di USA 17,4 persen.
"Epidemi baru ini memang bahaya, tapi tak lebih bahaya dari epidemi lain sebelumnya," Ungkap dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: