PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC terbuka untuk berkolaborasi dengan para mitra di bidang logistik, pelayaran, dan kepelabuhanan, guna mengeksplorasi peluang-peluang baru demi mencapai keuntungan bersama.
Dengan kerja sama yang terintegrasi dan terkoordinasi, pelabuhan dan pelayaran di kawasan regional bisa memainkan peran kunci dalam perdagangan dunia.
Demikian disampaikan Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya di acara Asean Ports & Shipping 2020 ke-18 di Jakarta, Rabu, (26/2/2020). IPC mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah konferensi maritim tahunan terbesar di Asean itu.
Baca Juga: CEO Paramount Land: Laju Bisnis Properti Terhadang Daya Beli
"Konferensi ini sangat penting mengingat banyak hal yang bisa didiskusikan untuk meningkatkan kapasitas operasional dan pelayanan. Konferensi ini juga menjadi forum untuk bertukar informasi serta berbagi pengalaman dan praktik terbaik di bidang logistik, pelabuhan, dan pelayaran dari berbagai belahan dunia," ujarnya.
Elvyn mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. IPC, sambungya, berkomitmen untuk memperkuat peran sentralnya sebagai trade facilitator, yang memberikan energi pada mata rantai logistik nasional dan regional.
"Sejak 2017, IPC mendedikasikan Tanjung Priok sebagai pelabuhan transhipment. Di Pelabuhan Tanjung Priok, kami mengonsolidasikan kargo di kawasan untuk dikirim langsung ke berbagai benua, antara lain Amerika, Eropa, Australia, serta China dan beberapa negara Asia Timur," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: