Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Ibu Kota Negara yang baru nanti akan ditempati generasi muda. Karena itu, pemerintah merancang ibu kota baru menjadi kota masa depan yang cerdas, modern, dan berstandar internasional yang disebut smart metropolis.
Dalam akun Instagram-nya @budikaryas, Rabu (26/2/2020), Budi mengatakan, konsep smart metropolis diwujudkan sebagai kota yang sehat, efisien, produktif, serta membahagiakan warganya lewat penataan bangunan dan lingkungan yang compact dan inklusif serta moda transportasi publik yang terintegrasi.
"Kami optimistis pemindahan lokasi Ibu Kota Negara berkonsep smart metropolis ini merupakan gerbang utama bagi Indonesia untuk menjadi negara maju dan unggul di dunia. Kami juga meyakini, pemindahan ini akan memberikan dampak yang sangat positif terhadap perekonomian nasional," paparnya.
Baca Juga: Kunjungi Jokowi, Korsel Minat Bangun Ibu Kota Baru
Kunci utama untuk mewujudkan konsep tersebut adalah konektivitas dan inovasi. Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk mengembangkan sistem transportasi yang terintegrasi, smart, dan berkelanjutan yang menunjang visi kota sebagai kota hijau (eco green city).
"Semua rencana itu tak bakal terlaksana jika tidak ditunjang dengan kolaborasi yang baik. Kita mengenal kolaborasi penta helix. Kolaborasi ini dilakukan dengan melibatkan unsur pemerintahan, akademisi, dunia industri, komunitas masyarakat, dan media. Kita berupaya kolaborasi berjalan optimal," katanya.
Budi dalam sebuah forum diskusi di Jakarta belum lama ini memaparkan rencana pemerintah mengembangkan sistem transportasi yang modern dan ramah lingkungan di ibu kota baru.
"Teknologi seperti MRT (mass rapid transit) dan ART (autonomous rapid transit) akan kita terapkan di sana. Teknologi itu sendiri masih belum terlalu banyak dilakukan. Tetapi dengan semangat yang baik, dengan kemampuan teknologi yang dimiliki INKA, kereta api, kita yakin dapat melakukan itu semua," kata Budi dikutip Rakyat Merdeka, November lalu.
Di ibu kota baru nanti, kata Budi, angkutan umum diprioritaskan, kendaraan pribadi dikurangi, dan penggunaan kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda digalakkan.
Baca Juga: RI Ekspor Pipa Fiberglass Raksasa ke AS, Direktur Energi Kita: Membanggakan Sekali
Presiden Joko Widodo dalam sebuah kesempatan Januari lalu juga menegaskan bahwa di ibu kota baru, kendaraan yang boleh digunakan adalah kendaraan otonom dan kendaraan listrik.
"Saya akan berikan sebuah gambar kurang lebih seperti apa. Sangat hijau. Green City. Smart City. Compact City. Autonomous City. Dan yang akan kita gunakan nanti autonomous vehicles dan electric vehicles. Selain itu enggak boleh," kata Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti