- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
Bakal Dorong Perputaran Ekonomi, Lonjakan Mobilitas Jelang Libur Nataru Mulai Terjadi
Kredit Foto: Azka Elfriza
Kementerian Perhubungan mencatat lonjakan mobilitas masyarakat mulai terjadi menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Peningkatan pergerakan ini dinilai berpotensi mendorong perputaran ekonomi, terutama pada sektor pariwisata, ritel, dan jasa transportasi, seiring meningkatnya konsumsi rumah tangga.
“Kami mengimbau masyarakat menyiapkan perjalanan sejak awal, mulai dari memilih waktu berangkat hingga memantau informasi lalu lintas terkini, sehingga pergerakan berjalan aman, lancar, dan nyaman,” kata Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi , saat meninjau Jasa Marga Toll Road Command Center (JMTC) bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jatiasih, Bekasi, Selasa (23/12/2025).
Menurut Kementerian Perhubungan, peningkatan mobilitas selama Nataru berkontribusi langsung terhadap aktivitas ekonomi, khususnya pada sektor-sektor yang bergantung pada pergerakan masyarakat. Namun, lonjakan arus kendaraan juga berpotensi memicu kepadatan di sejumlah titik rawan apabila tidak dikelola secara disiplin dan terkoordinasi.
Baca Juga: Kemenhub Perkuat Moda Transportasi untuk Nataru 2025/2026
Dalam konteks tersebut, integrasi data dan komunikasi lintas instansi melalui JMTC dinilai menjadi instrumen utama untuk menjaga efisiensi pergerakan. Command center ini berfungsi sebagai simpul koordinasi nasional dengan dukungan kamera pengawas dan peta digital terintegrasi, sehingga potensi kemacetan dan gangguan lalu lintas dapat terdeteksi lebih dini dan ditangani lebih cepat.
“Kami juga menggunakan teknologi untuk membantu dalam angkutan Nataru ini. Penggunaan drone dan teknologi pemantauan sangat membantu untuk mengantisipasi kejadian di lintasan perjalanan, sehingga kemacetan atau kondisi darurat bisa termonitor lebih awal dan ditangani lebih cepat,” sebut Menhub Dudy.
Selain pemanfaatan teknologi, pemerintah menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas secara terukur, seperti penerapan contraflow dan one way di ruas-ruas tertentu guna menjaga kelancaran arus kendaraan. Kebijakan tersebut disesuaikan dengan kondisi lalu lintas aktual yang dimonitor secara real time.
Untuk mendukung kelancaran pergerakan masyarakat, Menhub juga memutuskan pelarangan operasional truk sumbu tiga di jalan tol selama masa angkutan Nataru. Kebijakan ini ditujukan untuk mengurangi kepadatan dan memprioritaskan arus kendaraan pribadi serta angkutan penumpang.
Baca Juga: Kemenhub Terapkan Window Time Angkutan Barang Nataru
Dari sisi keselamatan, Kementerian Perhubungan menegaskan prinsip “one is too many” dengan memperkuat pengawasan dan koordinasi lintas pemangku kepentingan. Pemerintah menekankan bahwa satu kecelakaan pun dianggap terlalu banyak dan harus dicegah.
“Kami telah meminta Direktur Jenderal Perhubungan Darat untuk kembali mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan, khususnya operator bus, agar mengingatkan ulang standar keselamatan di moda darat,” tegas Menhub Dudy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement