Robot sedang digunakan untuk menentukan keadaan darurat global di tengah ancaman virus corona Covid-19. Teknologi yang dianggap pengganggu (disruptive thecnologies) seperti robot dan AI justru tengah bekerja keras untuk memerangi penyebaran virus tersebut.
Fakta tersebut setidaknya diungkapkan oleh ROBO Global, sebuah indeks, penasihat, dan perusahaan riset di bidang robotika, yang memberikan paparan ke perusahaan-perusahaan seperti Ping-An dan Teladoc, yang bekerja di ruang telemedicine.
Nina Deka, analis riset senior perusahaan, mengatakan, Covid-19 berdampak pada ketersediaan pasokan dokter di Wuhan. Telemedicine memungkinkan dokter untuk berkunjung melalui internet, memungkinkan pasien untuk mengunjungi dokter di kota lain.
Baca Juga: Umrah Dihentikan, Bagaimana Ibadah Haji 2020?
Telemedicine juga memungkinkan pasien untuk memberitahu gejala mereka via telepon dari rumah, tanpa harus duduk mengantre di ruang tunggu, yang kemungkina besar penyakit menular lebih cepat.
Nina mengungkapkan, rumah sakit memanfaatkan anggaran kesiapan bencana mereka untuk membeli robot dari layanan Disinfeksi Xenex milik pribadi yang mampu membunuh patogen infeksius dalam waktu kurang dari 3 menit.
"CEO Xenex telah menawarkan untuk menyumbangkan beberapa robot ini ke China," ungkap Nina, dikutip zdnet (28/2/2020).
Terkait kemampuan robot dalam perawatan kesehatan, khususnya penyakit menular, lanjut Nina, diperkirakan 100 ribu kematian tahunan disebabkan oleh infeksi yang didapat di rumah sakit di AS saja, jadi pasti ada peluang untuk otomatisasi dalam pencegahan penyakit menular.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti