Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Corona Berpotensi Menjadi Pandemi, WHO Serukan Dunia Jangan Putus Asa Dulu

Corona Berpotensi Menjadi Pandemi, WHO Serukan Dunia Jangan Putus Asa Dulu Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan seluruh negara di dunia harus bersiap dan siaga dalam menghadapi virus corona baru COVID-19.

Tedros dalam keterangan pada media Kamis (27/2/2020) mengingatkan seluruh negara di dunia untuk mempersiapkan segala hal yang harus dilakukan apabila terjadi kasus pertama COVID-19 di negaranya.

"Tidak boleh ada negara yang beranggapan negaranya tidak akan terjadi kasus. Itu akan menjadi kesalahan yang fatal, secara harfiah," kata Tedros dikutip dari laman resmi WHO, Jumat (28/2/2020).

Baca Juga: WHO Bilang Tindakan Fatal Jika Ada Negara Menganggap Tak akan Mengalami Kasus, Lalu Indonesia?

Tedros menekankan bahwa virus ini tidak menghormati batas-batas negara, tidak membedakan ras dan etnis, tidak mempedulikan PDB, atau tingkat pembangunan suatu negara. Dia mengingatkan setiap negara bukan hanya fokus agar tidak ada kasus di negaranya.

Akan tetapi bagaimana dan apa yang akan dilakukan apabila suatu negara memiliki kasus COVID-19 pertamanya.

"Tapi kita tidak berputus asa. Kita bukannya tidak berdaya. Ada hal-hal yang dapat dilakukan setiap negara dan setiap orang," tegas dia.

Tedros menegaskan setiap negara harus siap untuk mendeteksi kasus secara dini, mengisolasi pasien, melacak riwayat kontak, dan menyediakan perawatan klinis yang berkualitas. Negara juga harus siap mencegah terjadinya wabah di rumah sakit dan mencegah penularan terjadi di masyarakat.

Dirjen WHO ini menerangkan beberapa pertanyaan penting yang harus dipersiapkan oleh setiap negara untuk melawan virus COVID-19. Pertanyaan itu antara lain apakah suatu negara siap jika terjadi kasus pertama, apa yang akan dilakukan jika saat itu tiba, dan apakah memiliki unit isolasi yang siap digunakan.

Selain itu apakah negara memiliki oksigen medis yang cukup, ventilator, dan peralatan vital lainnya serta bagaimana agar mengetahui jika terjadi kasus di daerah lain pada suatu negara. "Ini adalah pertanyaan yang harus siap dijawab oleh setiap Menteri Kesehatan sekarang," ungkapnya.

"Ini adalah pertanyaan yang akan menjadi perbedaan antara satu kasus dan 100 kasus dalam beberapa hari dan pekan mendatang. Jika jawaban untuk semua pertanyaan ini adalah tidak, negara Anda memiliki celah yang akan dieksploitasi oleh virus ini," tegas Tedros.

Bahkan negara-negara maju pun bisa saja terkejut akan keganasan yang bisa dilakukan oleh virus ini jika tidak siap dalam menghadapinya. Dia menegaskan bahwa epidemi yang terjadi di Korea Selatan, Italia, dan Iran menunjukkan kemampuan sebenarnya virus ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: