Turki Ngadu ke NATO, tapi Rusia Buru-buru Kirim Kapalnya ke Wilayah Suriah
Rusia mengirim dua kapal perang yang dilengkapi dengan rudal jelajah Kalibr ke Laut Mediterania dan menuju ke pantai Suriah. Pengerahan kedua kapal ini diumumkan hari Jumat (28/2/2020), setelah Turki mengadu ke NATO dan Amerika Serikat (AS) atas tewasnya 33 tentara Ankara dalam serangan udara di Idlib, Suriah.
Turki mengatakan serangan udara mematikan di Idlib dilakukan tentara rezim Suriah pada hari Kamis. Kematian 33 tentara itu menambah jumlah korban tewas di kalangan tentara Turki menjadi 54 personel sepanjang bulan ini.
Baca Juga: Merasa Terlalu Lembek Sikapi Konflik Idlib, Turki Segera Kerahkan Militer buat Usir Pasukan Suriah
Turki telah mengirim ribuan pasukan dan perangkat keras militer ke Idlib, Suriah, ketika Presiden Recep Tayyip Erdogan mengancam akan meluncurkan serangan ofensif skala penuh kecuali pasukan rezim Suriah yang didukung Rusia menarik diri dari pos-pos pemantauan Turki di Idlib.
Pemerintah Ankara mengklaim sudah membalaskan kematian 33 tentaranya dengan menembaki target-target rezim Suriah. Belum jelas dampak serangan balasan Ankara tersebut.
Juru bicara Armada Laut Hitam Rusia, Alexei Rulev, seperti dikutip The Moscow Times mengonfirmasi bahwa kapal perang Admiral Makarov dan Admiral Grigorovich telah dikerahkan ke Laut Mediterania. Sedangkan kapal perang ketiga, Admiral Essen, telah berada di Mediterania sejak Desember 2019.
Kementerian Pertahanan Rusia, pada hari Jumat, mengatakan bahwa pasukan Turki yang ditembaki tidak seharusnya berada di wilayah Suriah yang berbahaya dan Ankara tidak memberi tahu Moskow sebelumnya mengenai lokasi mereka.
Kementerian itu mengatakan bahwa pesawat tempur Rusia belum melakukan serangan di daerah di mana pasukan Turki berada. Menurut Kementerian itu Rusia telah melakukan segalanya untuk memastikan tentara Suriah menghentikan tembakan yang memungkinkan pasukan Turki mengungsi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Turki telah mengontak NATO dan Amerika Serikat (AS) untuk mengadukan kematian 33 tentaranya dalam serangan udara di Provinsi Idlib, Suriah.
Kontak aliansi itu memicu spekulasi bahwa Ankara akan memohon penerapan Pasal 5 NATO yang memungkinkan aliansi pimpinan AS terlibat perang dengan Suriah dan Rusia.
“Serangan ke Turki adalah serangan terhadap NATO. Kami berharap bahwa langkah-langkah tertentu akan diambil untuk (membuat) zona larangan terbang (di Idlib)," kata juru bicara partai berkuasa, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), Omer Celik, kepada wartawan di Ankara, yang dilansir Anadolu .
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: