Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui dirinya memiliki keinginan supaya masjid-masjid di Jakarta, bisa mengembalikan air wudu yang dipakai ke tanah lagi. Menurut Anies yang juga mantan Mendikbud ini, sebagai tempat umum yang mengonsumsi banyak air tanah, tempat-tempat ibadah umat Islam, sebaiknya ramah lingkungan.
"Ramah lingkungan artinya apa? Mengambil air dan mengembalikan air. Airnya diambil dari? Tanah. Karena itu selesai, menjaring (air untuk) wudu, kembalikan (air) ke tanah," ujar Anies dalam peresmian renovasi Masjid Cut Nyak Dien, Menteng, Jakarta, Minggu, 1 Maret 2020.
Baca Juga: Kalau Ada Tanda-tanda Corona di Jakarta, Kata Anies Hubungi Nomor ini...
Anies menyampaikan, dikembalikannya air wudu ke tanah, bisa menjadi tabungan air jika musim kemarau melanda. Masjid-masjid tidak akan kesulitan mendapat air wudu untuk jemaah jika memiliki sistem yang memungkinkan air yang telah dipakai bersih lagi.
"Kalau musim hujan itu artinya curah hujannya intensif. Tapi kalau musim kemarau nanti, curah hujannya tidak intensif," ujar Anies.
Anies juga mengemukakan, Masjid Cut Nyak Dien yang renovasinya baru ia resmikan, bisa menjadi contoh bagaimana suatu tempat ibadah bisa tetap ramah lingkungan. Masjid-masjid lain di Jakarta bisa belajar ke Cut Nyak Dien, tidak hanya tentang kegiatan masjid, namun juga pengelolaan masjid yang ramah lingkungan.
"Insya Allah masjid ini, mudah-mudahan bisa menjadi contoh masjid ramah lingkungan," ujar Anies.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat