Rantai Pasok Digoyang Corona, Waktunya E-Commerce Garap Potensi Lokal
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini mendominasi 60% PDB Indonesia. Ini jadi bukti kontribusi UMKM terhadap ekonomi semakin besar. Bahkan sektor UMKM menjadi penyelamat saat ekonomi tengah turbulen.
Seperti saat ini, ketika virus corona benar-benar memukul sektor perdagangan yang mengakibatkan melambatnya perekonomian global. Karena itu, penguatan UMKM mutlak dilakukan.
Salah satu kategori UMKM, yakni pelaku industri rumahan dan warung, memiliki karakteristik berbeda-beda. Karena itu, strategi mengembangkannya juga berbeda. Juga, perlu e-commerce yang mengerti dan mendukung pelaku UMKM di daerah.
Baca Juga: Corona Kepung Korsel, E-Commerce Ini Malah Ketiban Berkah
Karena itu, perlu sinergi semua pihak. Jangan sampai UMKM yang digadang-gadang jadi 'pahlawan' ekonomi nasional sebatas jargon. Para pelaku e-commerce perlu memberi dukungan dengan melihat permasalahannya lebih dalam dan memahami karakteristiknya.
"Salah satunya, memberi dukungan teknologi agar usaha warung UMKM di daerah dapat lebih berkontribusi terhadap ekonomi," kata Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi.
Heru menambahkan, e-commerce memiliki peran signifikan untuk meningkatkan inklusi keuangan. Juga, mengintegrasikan teknologi yang dimiliki terhadap para pelaku UMKM. Dukungan tersebut menjadi penting agar para UMKM dapat lebih terangkat dari sisi peran dan konstribusi.
"Kehadiran fintech yang fokus ke e-commerce sudah tepat, apalagi fokus ke daerah, dengan begitu e-commerce tersebut dapat lebih mengembangkan berbagai potensi lokal," ujar Heru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: