Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pak Ahok, Hati-Hati Ini Jebakan

Pak Ahok, Hati-Hati Ini Jebakan Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata menilai rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) akan menghancurkan karir politiknya.

Menurutnya, tawaran Jokowi kepada Ahok sebenarnya adalah jebakan untuk menhancurkan karir politik mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Sambungnya, saat ini Ahok hanya sebatas menerima jabatan sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, bukan jabatan yang direbut dari hasil Pemilu. Artinya, jika hal tersebut berlanjut, maka kemampuan Ahok sebagai petarung politik akan tergerus.

"Kalaupun Ahok menerima posisi tersebut, maka ini kali kedua bahwa Ahok menerima jabatan "given" dari Jokowi. Ini kemunduran besar bagi karir politik Ahok," katanya kepada wartawan, Rabu (11/3/2020).

Baca Juga: Bocoran Orang Istana, Bukan Ahok yang Pimpin IKN

Baca Juga: Jokowi Sudah Umumkan 4 Kandidat Pemimpin Ibu Kota Baru, HNW: Bikin Payung Hukumnya Dulu, Bos!

Lebih lanjut, ia pun menyarankan Ahok agar kembali ke jalur yang benar.  Untuk itu, yang perlu dilakukan adalah, Ahok harus menolak tawaran Jokowi menjadi Kepala IKN.

"Ahok harus tetap di jalan elektoral alias di jalan kepemiluan. Bukan di jalan jabatan "given"," tukasnya.

Diketahui, Kepala Negara sudah mengumumkan empat kandidat yang bakal menduduki kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara. Yakni, Komisaris Utama PT Pertamina (persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok alias BTP, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tumiyana, dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: