Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Xi Jinping Blusukan ke Wuhan, Orang Ini Lantang: Benar-Benar Pahlawan, Bagai Suar dalam Kegelapan!

Xi Jinping Blusukan ke Wuhan, Orang Ini Lantang: Benar-Benar Pahlawan, Bagai Suar dalam Kegelapan! Kredit Foto: Reuters/Gary Cameron
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kunjungan Presiden China, Xi Jinping, ke pusat wabah virus corona, Wuhan, pada Selasa (10/03/2020), mendapat apresiasi sekaligus membangkitkan kepercayaan publik terhadap pemerintah China dalam pertempuran melawan virus corona. 

Terlebih lagi, kunjungan tersebut dilakukan setelah ada insiden ambruknya pasar saham global yang diikuti dengan penurunan signifikan terhadap harga minyak mentah dunia. Alhasil, China pun semakin percaya diri untuk memosisikan dirinya sebagai sumber stabilitas politik dan ekonomi dunia.

Baca Juga: Dolar AS Babak Belur, Rupiah Nikmati Nasib Mujur!

Kepala Penelitian untuk bank investasi pemberi pinjaman terbesar kelima di China, Bocom International, yakni Hao Hong menilai bahwa aksi Xi Jinping yang bertandang ke pusat virus mematikan itu menjadi bukti bahwa China benar-benar menjadi pahlawan untuk saat ini.

Baca Juga: Wadidaw! Karena Titah Trump, Harga Emas Global Menukik Tajam!

"China memang menjadi pahlawan untuk saat ini. Pasar saham China telah menjadi suar dalam kegelapan," tegas Hao Hong dilansir dari South China Morning Post, Jakarta, Rabu (11/03/2020).

Tak hanya itu, Hao Hang pun turut memujui langkah-langkah yang diambil pemerintah China dalam memerangi virus corona, termasuk dalam melakukan karantina dan membatasi pergerakan ratusan juta orang sehingga penyebaran virus dapat dipersempit. Menurut kacamata Hao Hang, sebagian langkah tersebut membuahkan hasil yang positif hingga saat ini.

Baca Juga: Sambangi Pusat Virus Corona, Xi Jinping Temui Para Pasien

Kemudian, keberhasilan China dalam membatasi penyebaran virus juga dianggap telah memberikan kepercayaan baru kepada para pemimpin Negara Tirai Bambu itu, terutama perihal model politik otoriter yang diklaim lebih cocok daripada model demokrasi liberal barat untuk menangani keadaan darurat semacam ini.

Seorang pejabat China yang enggan disebut identitasnya mengatakan bahwa melalui model kepemimpinan seperti itu, China dengan cepat bertindak untuk memaksakan kontrol besar-besaran yang membatasi pergerakan warganya dan menutup bisnis yang berisiko di seluruh negeri, sementara juga memobilisasi pembangunan rumah sakit yang cepat dan produksi pasokan medis yang sangat dibutuhkan, termasuk masker wajah.

Baca Juga: Sinyal Kuat China Segera Umumkan Kemenangan Perangi Virus Corona

"Jika ada bencana lokal yang mengancam keberadaan manusia, China di bawah sistem ini akan bertahan paling lama. Anda tidak bisa menaruh harapan pada pemerintah yang tidak dapat meyakinkan orang-orang mereka untuk mengenakan  masker," tegas pejabat itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: