- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Dikritik Soal Antrean Panjang di MRT dan Transjakarta, Anies Kok Bawa-bawa Jokowi?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan antrean panjang di MRT dan Transjakarta usai dikeluarkannya kebijakan pembatasan penumpang merupakan arahan dari Presiden Jokowi.
"Ini sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, terkait penyelenggaraan kendaraan umum massal untuk masyarakat, maka kami kembali menyelenggarakan dengan frekuensi tinggi dengan ditambah Social Distancing Measures untuk mengurangi risiko penularan," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Senin.
Baca Juga: Jokowi: Sekolah Diliburkan Jangan Malah Main ke Warnet
Menyusul DKI Jakarta mengembalikan frekuensi transportasi menjadi tinggi dari segi jadwal dan jumlah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut hal tersebut untuk mengurangi risiko penularan Virus Corona COVID-19 dengan ditambah Social Distancing Measures.
Dengan frekuensi tinggi ditambah Social Distancing Measures secara disiplin, kata Anies, artinya akan ada pembatasan jumlah penumpang per-bus dan per-gerbong di setiap kendaraan umum yang beroperasi di bawah Pemprov DKI Jakarta yakni Transjakarta, Moda Raya Terpadu (MRT) dan Lintas Raya Terpadu (LRT).
"Ini semua punya konsekuensi antrean akan lebih banyak di luar halte dan di luar stasiun. Antrean di luar halte dan stasiun di ruang terbuka dari diskusi para ahli mengurangi tingkat risiko penularan daripada antrean atau kepadatan di ruang tertutup. Ini penting sekali untuk memastikan bahwa jarak fisik antara satu penumpang dengan penumpang lain baik pada saat menuju kendaraan umum maupun selama berada dalam kendaraan umum tetap terjaga," kata Anies.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat