Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Tarik Mundur Pasukannya dari 3 Pangkalan Militer di Irak

AS Tarik Mundur Pasukannya dari 3 Pangkalan Militer di Irak Rusia menyatakan menolak rencana Amerika Serikat (AS) mengerahkan pasukan tambahan dan peralatan ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). | Kredit Foto: Foto/Istimewa
Warta Ekonomi, Baghdad -

Tentara Amerika Serikat (AS) menarik diri dari al-Qaim dan dua pangkalan militer utama lainnya di Irak dalam beberapa pekan mendatang. Keputusan untuk meninggalkan tiga dari delapan pangkalannya di Irak adalah tanda bahwa AS sedang berusaha untuk secara dramatis mengurangi kehadirannya di negara itu.

Penarikan pasukan itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dengan pemerintah Irak dan Iran.

Baca Juga: Pangkalan Militer Irak Dihujani Belasan Roket, Tentara AS-Inggris Tewas

Diwartakan BBC, sebuah upacara akan berlangsung pekan ini di al-Qaim, di mana AS akan secara resmi menyerahkan peralatan kepada tentara Irak untuk membantunya memastikan keamanan di daerah tersebut.

Ini akan mengakhiri kehadiran AS di sepanjang sisi Irak perbatasan dengan Suriah.

Pangkalan al-Qaim dibangun di atas reruntuhan salah satu stasiun kereta tertua Irak, dekat kota kecil dengan nama yang sama di sepanjang Sungai Eufrat.

Daerah itu adalah tempat pertama di Irak jatuh ke tangan kelompok Negara Islam (IS) pada 2014 dan salah satu yang terakhir diambil kembali oleh pasukan Irak pada November 2017.

Setelah kemenangan melawan IS di wilayah itu, kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran mengambil kendali atas kedua sisi perbatasan. Walaupun pasukan keamanan Irak juga telah hadir di sekitar al-Qaim, sekarang pasukan itu terutama berada di bawah kendali salah satu kelompok milisi itu, Pasukan Mobilisasi Populer (PMF).

Pasukan AS mengambil alih pangkalan militer al-Qaim pada 2018, namun di sekelilingnya dikuasai oleh milisi yang didukung Iran, yang pada akhirnya menyebabkan ketegangan di wilayah tersebut.

Ketegangan di wilayah itu semakin menjadi setelah pembunuhan Komandan Militer Iran, Jenderal Qasem Soleimani pada Januari.

Jumlah resmi pasukan AS di Irak diperkirakan mencapai 5.200. Tidak jelas berapa banyak pasukan akan dipekerjakan kembali setelah tiga penutupan pangkalan, karena beberapa akan dipindahkan ke pangkalan operasional lainnya di negara ini.

Masa depan pasukan yang tersisa ini tidak pasti. AS berharap hubungannya dengan pasukan keamanan Irak masih akan berlanjut, tetapi banyak pihak di Irak berpikir AS telah terlalu lama berada di negara itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: