Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Mobil di Eropa Terpukul, BMW & Toyota Ikutan Tutup Pabrik

Industri Mobil di Eropa Terpukul, BMW & Toyota Ikutan Tutup Pabrik Kredit Foto: BMW
Warta Ekonomi, Jakarta -

BMW Jerman dan Toyota Jepang bergabung dengan pembuat mobil lainnya yang menutup pabrik mereka di seluruh Eropa karena wabah Covid-19. Industri mobil sangat terpukul oleh wabah ini.

"Mulai hari ini, kami akan menutup pabrik di Eropa dan pabrik Rosslyn di Afrika Selatan. Gangguan ini bisa berlangsung hingga 19 April," ujar CEO BMW, Oliver Zipse, dikutip RT, Rabu (18/3/2020).

BMW yang membuat mobil Mini di Pabrik Cowley dekat Oxford menyebutkan, laba tahun ini akan jauh lebih rendah. Perusahaan ini menutup pabrik yang menyumbang setengah dari 2,6 juta mobil yang telah dibuat pada 2019. 

Baca Juga: Hadapi Covid-19, DPR Minta Pemerintah Prioritaskan Sektor Pertanian

Toyota telah menghentikan produksi di Eropa dan Asia karena hal serupa. Penghentian produksi termasuk di Inggris. Pabrik-pabrik di Polandia, Republik Ceko, dan Turki juga akan terpengaruh.

Penundaan tersebut mengikuti aksi penghentian produksi yang dilakukan Volkswagen, Daimler, Nissan, Ford Motor, Fiat Chrysler Automobiles, dan pembuat Peugeot, PSA Group. Raksasa industri pesawat terbang, Airbus, juga mengumumkan menutup produksinya minggu ini.

Jaguar Land Rover telah mengambil langkah-langkah tambahan, termasuk perubahan sif karyawan dan menerapkan bekerja dari rumah jika memungkinkan. Tetapi perusahaan ini belum memutuskan untuk menghentikan pekerjaan di pabrik-pabriknya di Inggris.

Baca Juga: Bank Dunia Gelontorkan Utang US$300 Juta ke Indonesia, Bukan untuk Wabah Corona

"Semua pabrik kami di Inggris tetap buka dan kami berencana terus membuat mobil sampai setidaknya akhir minggu, tergantung pada pasokan suku cadang. Kami akan terus memantau dan meninjau situasi dengan cermat," kata pihak pihak perusahaan.

Pabrikan ini akan menangguhkan pekerjaan di Slovakia dengan beberapa stafnya masih tersisa untuk mendukung peluncuran Land Rover Defender. 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: