Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pesawat Milik TNI Ditembak di Papua, Siapa Pelakunya?

Pesawat Milik TNI Ditembak di Papua, Siapa Pelakunya? Petugas menyusun barang bukti senjata api rakitan (Senpira) saat pemusnahan barang bukti narkotika, obat-obatan ilegal dan senjata api rakitan, di halaman kanton Balai Besar POM di Palembang, Sumatra Selatan, Rabu (4/10). Polda Sumsel bersama Balai Besar POM Palembang memusnahkan 331.723 butir obat-obatan ilegal, 4.000 butir ekstasi, 277 kg ganja kering, 126 gram sabu-sabu, dan 147 pucuk senpira bertepatan dengan pencanangan aksi nasional pemberantasan obat ilegal dan penyalahgunaan obat. | Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Papua -

Pesawat Casa CN A-2909 milik TNI diduga ditembak dengan senjata jenis M-16 oleh orang tak dikenal saat hendak mendarat di bandara Oksibil, ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Senin (23/3).

Dikutip dari Antara, Komandan Lanud Silas Papare Sentani Marsekal Pertama Tri Bowo mengatakan, dari lubang yang terdapat di dinding pesawat diperkirakan karena peluru kaliber 5,56 mm dari senjata api yang diduga berjenis M-16.

Namun untuk memastikannya masih perlu dilakukan penyelidikan termasuk apakah senjata api yang digunakan berasal dari helikopter MI 17 yang jatuh dalam penerbangan Oksibil-Sentani, Juni 2019 lalu.

???????Kapendam XVII Cenderawasih Kol CPL Eko Daryanto secara terpisah mengaku, belum bisa memastikan apakah senjata api yang digunakan berasal dari reruntuhan helikopter MI 17 atau tidak.

Masih butuh penyelidikan intensif untuk memastikannya, kata Kol CPL Eko. Helikopter MI 17 yang jatuh di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang membawa 12 crew dan penumpang dengan 11 pucuk senjata api berbagai jenis.

Saat evakuasi jenazah, Sabtu(15/2), ke 11 pucuk senjata api tidak ditemukan di reruntuhan helikopter dan diduga sudah diambil masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: