Penyebaran corona telah membuat ekonomi global melambat. Klaim pengangguran terkait corona pun meningkat dan akan mengalami lonjakan dalam beberapa minggu ke depan.
Berdasarkan data Market Insider, jumlah klaim pengangguran per 14 Maret sudah menyentuh angka 281 ribu. Angka itu melampaui perkiraan ekonom dengan jumlah 220 ribu.
"Dalam waktu seminggu, jumlah klaim pengangguran bisa meledak hingga 2,25 juta," kata Goldman Sachs, dikutip dari Business Insider, Selasa (24/3/2020).
Baca Juga: Driver Ojol Perlu Tahu! Gojek Siapkan Dana Dukungan Buat Mitra, Sudah Terkumpul Rp100 M
Lantas, apa saja industri yang paling terpukul karena corona? Jawabannya, industri perjalanan dan perhotelan.
Maskapai
Tiga maskapai penerbangan, termasuk Air Canada telah mengumumkan pengurangan tenaga kerja. Selain Air Canada, Scandinavian Airline (SAS) juga memberhentikan sementara 90% dari karyawannya (10 ribu) pada 15 Maret. Sebagian besar penerbangannya pun beroperasi dengan layanan terbatas.
Norwegian Airlines juga memberhentikan 7.300 karyawan secara sementara pada 16 Maret. 85% penerbangan pun dibatalkan
Hotel
Perusahaan hotel raksasa dunia, Marriott pun mencutikan puluhan ribu karyawan pada Selasa (17/2/2020). Selama masa cuti, mereka tidak dibayar.
Tak cuma itu, Presiden dan CEO Marriott, Arne Sorenson juga akan mengalami pemotongan, begitu pula dengan gaji eksekutif senior yang dikurangi hingga 50%.
Selain Marriott, Pebblebrook Hotel Trust memberhentikan 4 ribu karyawan pada 17 Maret. Pada akhir bulan ini, perusahaan juga berencana memberhentikan 2 ribu karyawan lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: