Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahaya! Sejak Corona Merebak ke Berbagai Negara, Hacker di China Makin Bergerilya

Bahaya! Sejak Corona Merebak ke Berbagai Negara, Hacker di China Makin Bergerilya Kredit Foto: Reuters/Kacper Pempel
Warta Ekonomi, Bogor -

Terjadi lonjakan kegiatan mata-mata di ruang digital China yang diduga berlangsung sejak akhir Januari, saat virus corona mulai menyebar ke luar negara tersebut.

Informasi tersebut dilaporkan oleh perusahaan keamanan siber Amerika Serikat (AS) FireEye Inc. Lonjakan aktivitas itu berasal dari kelompok peretas 'APT41' dan menargetkan lebih dari 75 pelanggan FireEye, terdiri dari perusahaan media, layanan kesehatan, organisasi, serta organisasi nirlaba.

"Itu adalah salah satu serangan spionase siber China terluas yang telah kami amati dalam beberapa tahun terakhir," kata laporan FireEye, dikutip dariĀ Reuters, Kamis (26/3/2020).

Baca Juga: 5 Negara dengan Angka Kematian Tertinggi Akibat Corona, Nomor 1 Bukan China!

Sayangnya, FireEye menolak menyebutkan nama pelanggan yang terpengaruh. Kantor Direktur Intelijen Nasional AS juga menolak berkomentar.

Akan tetapi, Kementerian Luar Negeri China secara tidak langsung menjawab, "China merupakan korban kejahatan dan serangan dunia maya."

Lebih lanjut, Arsitek Keamanan FireEye, Christopher Glyer menyebut, ketegangan lama antara AS-Beijing dalam perdagangan serta pandemi corona merupakan faktor pendorong lonjakan aktivitas intelijen di China.

"APT41 menyalahgunakan celah keamanan perangkat lunak yang dikembangkan oleh Cisco, Citrix, dan lainnya, demi membobol jaringan perusahaan di AS, Kanada, Inggris, Meksiko, Arab Saudi, Singapura, dan lebih dari 12 negara lainnya," jelas FireEye lagi.

Cisco mengklaim telah menyadari serangan dan eksploitasi terhadap produknya. Perusahaan juga mengklaim sudah memperbaiki kerentanan tersebut dengan menggandeng Citrix.

Lebih lanjut, Peneliti dariĀ Secureworks, lengan keamanan siber Dell Technologies mengatakan, "kami juga melihat bukti peningkatan aktivitas dari kelompok peretas China dalam beberapa minggu terakhir."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: