Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Corona Bikin Rugi? Aset Kripto Malah Laris Manis

Corona Bikin Rugi? Aset Kripto Malah Laris Manis Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berbanding terbalik dengan kondisi di pasar keuangan, aset kripto seperti Bitcoin justru mengalami peningkatan di tengah merebaknya virus corona di berbagai belahan dunia. Terbukti, banyak trader dan investor aset kripto di INDODAX meraup untung (take profit) lebih dari 10% dalam sehari.

CEO INDODAX, Oscar Darmawan, mengatakan, industri trading platform aset kripto seperti INDODAX tidak terlalu terpengaruh oleh corona, seperti sekarang. Hal ini dibarengi dengan meningkatnya harga aset kripto dari awal tahun 2020. 

Baca Juga: Mata Uang Kripto Perusahaan Mark Zuckerberg Kembali Ditinggal 'Investor', Dampaknya?

"Trading platform merupakan industri yang tidak terkena dampak oleh corona. Situasi corona ini justru membuat untung trader dan investornya. Ini menandakan bahwa bitcoin merupakan aset yang aman dan masih menjadi primadona," kata Oscar Darmawan, Jumat (27/3/2020).

Dia mengatakan, serangan Covid-19 membuat orang-orang terpaksa bekerja dari rumah sehingga orang-orang mulai memikirkan investasi baru dengan pengembalian yang cepat. Salah satunya dengan cara trading aset kripto.

Oscar Darmawan mengatakan, seiring meningkatnya pemahaman masyarakat Indonesia tentang aset kripto juga membuat member INDODAX meningkat. Pada awal tahun ini, jumlah volume trading di startup tersebut sudah mencapai Rp2 triliun per bulan dengan menjual lebih dari 60 aset digital termasuk bitcoin, ethereum, dan lainnya.

"Saat ini, member INDODAX sudah hampir mencapai 2 juta orang dengan 99 persennya adalah orang Indonesia. Orang-orang memanfaatkan waktu mereka bekerja di rumah untuk trading aset kripto. Banyak dari trader yang berhasil mengambil posisi tepat, bisa take profit lebih dari 10% dalam sehari," katanya.

Dia menjelaskan, saat corona menerpa perekonomian dunia, termasuk Indonesia, aset kripto tidak terkena dampak secara langsung. Hal itu terjadi karena yang menentukan harga hanyalah supply dan demand.

Faktanya, harga bitcoin menunjukkan tren kenaikan harga dari awal tahun. Pada awal tahun, harga bitcoin masih 90 jutaan. Pada Selasa (24/3/2020) sekitar pukul 6 petang, harga bitcoin sudah mencapai Rp110 juta. Kondisi ini berbeda dengan produk investasi lain yang mengalami penurunan karena Covid-19.

Oscar Darmawan tidak membantah bahwa sempat ada penurunan harga hingga Rp64 juta pada pertengahan Maret lalu. Penurunan yang drastis itu hanya bersifat sementara.

"Hal itu tentu saja dimanfaatkan investor atau trader. Saat ini, mereka sudah mengambil profit lebih dari 70% karena Bitcoin kembali menyentuh harga Rp110 juta, pada Kamis (26/3/2020) sekitar pukul 09.00 WIB," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: