Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lockdown, Tekanan Infrastruktur Internet Terus Meningkat

Lockdown, Tekanan Infrastruktur Internet Terus Meningkat Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Walaupun nilainya mungkin relatif kecil, sebesar 3 atau 7 persen, perbedaan sejumlah itu sebenarnya dapat dikatakan jauh dari normal. Hal ini menunjukkan bahwa banyak pengguna mungkin mengalami kemacetan bandwidth. Semakin banyak orang di rumah, berarti semakin banyak orang yang online--menghasilkan tingkat bandwidth yang besar.

Situasinya serupa seperti sebuah keluarga yang mencoba untuk melewati terowongan kereta bawah tanah yang ramai. Video streaming atau unggahan video selama telekonferensi terdiri dari ribuan paket kecil informasi. Paket-paket ini perlu menemukan jalan turun ke tembaga dan kabel serat optik untuk melintasi jarak yang luas. Semakin banyak paket streaming yang melakukan perjalanan sekaligus, semakin padat jalurnya, dan semakin lambat waktu kedatangannya.

Dengan berfokus pada wilayah di negara-negara yang memiliki setidaknya 100 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi per Jumat (13/3), para peneliti dapat meninjau bagaimana kinerja internet di masing-masing negara mengingat adanya peningkatan yang tinggi dalam penggunaan platform hiburan yang berbasis di rumah, konferensi video, serta komunikasi yang berlangsung online.

Temuan peneliti Universitas Monash tersebut setidaknya memberikan pandangan yang menarik mengenai apa yang sekarang menjadi realitas global. Ketika pemerintah dihadapkan dengan opsi untuk melakukan karantina suatu wilayah, tekanan terhadap infrastruktur internet tidak dapat dihindari.

"Di sebagian besar negara OECD yang terkena dampak Covid-19, kualitas internet masih relatif stabil. Meskipun wilayah di seluruh Italia, Spanyol, dan agak mengejutkan, Swedia, menunjukkan tanda-tanda ketegangan," kata Raschky, Selasa (30/3/2020).

Pada saat penelitian berlangsung, para peneliti menemukan bahwa Malaysia justru muncul sebagai suatu anomali. Meskipun memiliki sejumlah kecil kasus yang dikonfirmasi pada 13 Maret, tingkat 'tekanan internet' yang ada jauh lebih besar dibandingkan dengan Tiongkok, Italia, Korea Selatan, Spanyol dan Jepang--semua negara dengan jumlah kasus yang dikonfirmasi beberapa kali lebih besar.

Lantas bagaimana dengan Indonesia? Mengingat jumlah peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang terus bertambah setiap hari dirasa belum mampu mendorong perlambatan penyebaran virus corona di Indonesia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: