Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus Covid-19 setiap harinya, pemerintah dari berbagai negara telah menentukan langkah-langkah keselamatan, seperti penutupan seluruh akses (lockdown) dan karantina wilayah untuk melindungi masyarakat dari pandemik, dampak ekonomi mulai terlihat.
Berbagai sektor bisnis pun turut menderita dan terkena dampak perekonomian, tidak terkecuali e-commerce. Logistik sebagai tulang punggung e-commerce, turut terkena imbas atas pemberhentian operasional sebagian besar perusahaan penerbangan, biaya kargo pun meroket tinggi sehingga mengakibatkan terganggunya ekosistem e-commerce.
"Sangat sulit bagi kita untuk menjalani kehidupan di waktu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya," ungkap Vaibhav Dabhade, Founder dan CEO Anchanto, pengembang software-as-a-service untuk industri e-commerce.
Baca Juga: Pakar Kembangkan Aplikasi Deteksi Covid-19 Via Suara
Melihat siklus operasional e-commerce saat ini, penjual online (online sellers) pada akhirnya akan mengalami kekurangan ketersediaan barang karena dibutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan produk dan menjualnya kembali secara online.
Banyak dari penjual online yang memiliki stok barang lama yang akan segera kadaluarsa, sehingga mereka harus segera menghabiskan stok barang tersebut sebelum stok barang baru tiba.
"Dalam situasi saat ini kami memperkirakan uang tunai dan likuiditas akan mengalami penurunan secara signifikan yang mengharuskan penjual online untuk bertahan sementara waktu," ujar Vaibhav.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: