Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erick Mau Tutup Puluhan Anak dan Cucu Usaha, Saham Telkom dan Garuda Jadi Mahal

Erick Mau Tutup Puluhan Anak dan Cucu Usaha, Saham Telkom dan Garuda Jadi Mahal Menteri BUMN Erick Thohir berbicara di hadapan peserta MilenialFest 2019 di Jakarta, Sabtu (14/12/2019). Acara tersebut mengangkat tema Lompatan Kemajuan yang menghadirkan narasumber lebih dari 30 orang. | Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham perusahaan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk banyak diborong oleh investor. Hal ini terjadi sesaat setelah Menteri BUMN, Erick Thohir memutuskan untuk menutup beberapa anak dan cucu usaha kedua perusahaan.

Saham Garuda melejit 4,92% atau 9 poin ke harga Rp192 per saham. Tercatat ada sebanyak 230,116 saham yang diperdagangkaninvestor sebanyak 2.208 kali transaksi senilai Rp4,36 miliar.

Baca Juga: Telkom Bakal Cut 20 Entitas Anak Usaha, Asing Berebut Saham TLKM

Harga saham maskapai penerbangan nasional ini sempat menyentuh harga termahalnya hari ini di posisi Rp195 per saham. Padahal, di awal perdagangan saham GIAA terlempar ke harga Rp182 per saham.

Baca Juga: Dampak Corona, 9 Perusahaan Ini PHK Ribuan Karyawan, No. 8 Anak Usaha Garuda Indonesia!

Sementara itu, untuk saham Telkom terlihat merangkak naik 2,56% atau 80 poin hingga bertengger di harga Rp3.210 per saham. Ada 615.719 saham ditransaksikan sebanyak 9.339 kali dengan nilai Rp195,76 miliar. Investor asing pun nampaknya berebut untuk masuk ke perusahaan dengan kode saham TLKM ini dengan menggelontorkan dana Rp9,34 miliar.

Sebagai informasi, Erick berencana untuk memangkas 51 anak cucu BUMN pada Garuda Indonesia, Telkom dan Pertamina. Garuda Indonesia, jumlah anak dan cucu usaha yang dipangkas sebanyak 6 perusahaan, Telkom 20 ada anak cucu usaha, lalu Pertamina ada 25 anak cucu usaha.

"Rasionalisasi dan konsolidasi ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan efektivitas operasional dan tata kelola bisnis yang optimal guna memberikan nilai tambah bagi Negara," ujar Erick Thohir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: