Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penerbangan Lesu Akibat Corona, Maskapai Ini Bahkan Cuma Angkut 1 Penumpang

Penerbangan Lesu Akibat Corona, Maskapai Ini Bahkan Cuma Angkut 1 Penumpang Kredit Foto: (Foto : @mattiasharris/Twitter)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi virus corona yang melanda dunia kini berdampak pada berbagai sektor termasuk penerbangan. Di Amerika Serikat misalnya, pesawat yang nyaris kosong kini menjadi pemandangan umum bagi berbagai maskapai di negara itu.

Meskipun mereka telah mengurangi dengan tajam jumlah pesawat yang diterbangkan setiap hari seiring dengan berkurangnya penumpang di tengah virus korona yang merajalela di seluruh dunia.

Baca Juga: Virus Corona Bikin Maskapai-maskapai Penerbangan Internasional Babak Belur

American Airlines Group Inc menerbangkan 119 pesawat dari bandara Washington Reagan National, pada Jumat (3/4/2020).

Delapan dari penerbangan itu hanya memiliki satu orang penumpang, dan banyak penerbangan hanya memiliki segelintir penumpang, kata seorang pejabat American Airlines seperti dilansir dari VOA, Senin (6/4/2020).

Pada hari yang sama tahun lalu, American mengoperasikan 254 penerbangan dari bandara yang sama.

Awak kabin terus melakukan pekerjaan mereka, meskipun sebagian memberitahu Reuters bahwa mereka khawatir terjangkit virus dan menularkannya kepada anggota keluarga yang rentan di rumah.

Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) AS memeriksa 129.763 pelancong, pada Jumat lalu dibandingkan 2.48 juta pada hari yang sama setahun lalu, menurut data harian yang dimuat di situsnya.

Maskapai-maskapai AS, yang mengaku "menghanguskan uang" setiap hari, telah mengajukan bantuan pemerintah untuk membantu mereka membayar upah pegawai dan memastikan mereka memiliki staf terlatih yang cukup, begitu krisis mereda dan permintaan pulih.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, pada Sabtu 4 April 2020, melaporkan 277.205 kasus virus korona baru, naik 37.926 kasus dari penghitungan sebelumnya, dan mengatakan jumlah kematian telah naik sebanyak 1.150 menjadi 6.593.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: