Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngancam Said Didu, Sindiran PKS ke Luhut Jleb: Jadi Menteri Jangan Sumbu Pendek

Ngancam Said Didu, Sindiran PKS ke Luhut Jleb: Jadi Menteri Jangan Sumbu Pendek Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Nasir Djamil ikut menyoroti ketegangan antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Eks Sekretaris BUMN, Said Didu.

Ia mengatakan seharusnya ketegangan diantara keduanya tidak perlu terjadi. Sebab, Luhut yang menjabat sebagai pejabat negara tidak perlu tersinggung dengan kritikan pedas.

“Saya mengingatkan pejabat publik dan penyelenggaran negara seperti menteri, harus siap dikritik dan jangan bersumbu pendek serta dengan cepat melaporkan pengkritik ke aparat penegak hukum,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (5/4/2020).

Baca Juga: Luhut Bilang Corona Takut Panas. Pakar UGM Bilang Iya, Tapi...

Baca Juga: Ngataian Luhut Lebih Berbahaya dari Corona, Kemenko Marves Bakal Seret Faisal Basri ke Jalur Hukum?

Lanjutnya, ia mengaku prihatin jika benar Menko Luhut melaporkan Said Didu di tengah wabah virus corona atau Covid-19 ini.

"Terus terang saya prihatin kalau ada menteri selevel Pak Luhut melaporkan Said Didu karena mengkritisi kinerja dan sepak terjangnya. Justru Pak Luhut harus introspeksi ke dalam sebelum melaporkan Said Didu," ujarnya.

Menurutnya, pada menteri sejak awal menyadari dirinya bekerja di wilayah publik. Bahkan, karena itu, beragam kritikan harus diterima dengan tangan terbuka.

“Di era reformasi saat ini penyelenggara negara seperti bekerja dalam kaca akuarium yang tembus pandang. Jadi ya pahami saja kalau warga bisa melihat apapun yang kita sembunyikan,” jelasnya.

Sambungnya, "Daripada melapor ke polisi, mending Pak Luhut itu undang Said Didu ke kantornya  dan berikan argumentasi yang masuk akal. Ingat Pak Luhut, kekuasaan dan hidup ini ada batasnya,” tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: