Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar AS Petantang-Petenteng: Mata Uang Global Pontang-Panting, Please Rupiah Jangan Anggap Enteng!

Dolar AS Petantang-Petenteng: Mata Uang Global Pontang-Panting, Please Rupiah Jangan Anggap Enteng! Seorang Teller menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (7/1/2018). Rupiah ditutup menguat 1,26 persen menjadi Rp14.085 per satu Dolar AS. | Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar dolar AS menjadi momok bagi semua mata uang global pada Rabu (8/04/2020). Tampil dengan petentengan, mata uang Paman Sam itu dengan sangat arogan menyerang pasukan global, termasuk dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dan franc. 

Baca Juga: Optimis! BI Yakin Rupiah Bisa Menguat ke Rp15.000/US$

Deretan mata uang Asia juga ikut dihantam oleh dolar AS, terutama yuan, won, dolar Singapura, baht, dan rupiah. Untunglah, ada dua mata uang Asia yang masih bertahan dengan penguatan tipis terhadap dolar AS, yakni dolar Taiwan dan yen.

Melihat banyaknya mata uang global yang tengah pontang-panting meladeni dolar AS, rupiah tak bisa menganggap enteng. Pasalnya, meski dibuka stagnan pada level Rp16.175, dengan sangat mudah dolar AS menjebloskan rupiah ke zona merah. Hingga pukul 09.32 WIB saja, rupiah sudah terdepresiasi sedalam -0,19% ke level Rp16.205 per dolar AS. 

Baca Juga: Parah! Sekali Menghunus Pedang, Rupiah Bikin Dolar AS dan Mata Uang Global Jatuh Bergelimpangan!

Bersamaan dengan itu, mata uang poundsterling juga ikut menekan rupiah sedalam -0,10%. Adapun dua mata uang global lainnya masih dapat tunduk terhadap rupiah, yakni dolar Australia (0,26%) dan euro (0,03%). 

Rupiah kini berada di deretan teratas Asia dengan keunggulan tipis terhadap baht (0,20%), yuan (0,17%), ringgit (0,16%), won (0,15%), dan dolar Singapura (0,06%). Kendati begitu, rupiah belum dapat bernapas lega karena sejumlah mata uang Asia tampil lebih baik daripada sang Garuda, misalnya saja dolar Taiwan (-0,20%), yen (-0,18%), dan dolar Hong Kong (-0,14%).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: