Bank Indonesia (BI) meyakini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bisa menguat ke level Rp15.000 per US$ pada akhir tahun di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Keyakinan ini setelah BI melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah sejak minggu lalu dengan triple intervention, baik dari Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), pasar spot, dan pasar Surat Berharga Negara.
Baca Juga: Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah, BI Kucurkan US$7 Miliar
"Kami terus akan mengajak pelaku pasar perbankan, eksportir, mari kita stabilkan nilai tukar rupiah ini. Insyaallah bisa stabil dan terus menguat. Insyaallah di akhir tahun bisa Rp15.000," kata Perry dalam telekonferensi, Jakarta, Selasa (7/4/2020).
Perry menambahkan, BI akan terus melakukan komunikasi intensif dengan Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengawal kebijakan perekonomian agar rupiah stabil serta pasar keuangan tetap terjaga di tengah pandemi Covid-19.
"Tuhan selalu akan meridai ikhtiar kita dengan stabiltas nilai tukar rupiah, KSSK bersama masyarakat dunia usaha, kita kuatkan kerja sama ini mengatasi covid ini, baik kemanusiaan dan terutama dampak ke UMKM dunia usaha. Insyaallah bisa membalikkan ekonomi kita," kata Perry.
Perry mengucapkan rasa terima kasih kepada pelaku pasar dan sejumlah eksportir yang juga menstabilkan rupiah sehingga bid and offer di pasar secara baik dan mekanisme pasar baik.
"Rupiah bergerak stabil dan cenderung menguat. BI berkomitmen selalu di pasar," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: