Penggunaan bilik sterilisasi dan penyemperotan disinfektan ke tubuh ramai menjadi perbincangan. Cara ini dinilai tidak efektif membunuh virus, justru berbahaya bagi tubuh.
Gorry Holdings, perusahaan health-tech pengembang aplikasi dan penyedia katering sehat, memberikan pengadaan bilik sterilisasi (sterilizer room). Alat ini dipercaya dapat mencegah mikroorganisme berbahaya yang terbawa masuk ke dalam ruangan melalui pakaian, tas, dan barang bawaan.
CEO Gorry Holdings Herry Budiman mengatakan, kotak antikuman dan virus tersebut bisa ditempatkan di gedung-gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan bahkan kompleks perumahan. Jadi menurutnya, ada banyak cara untuk menghindari Covid-19, selain mengukur suhu tubuh, juga bisa menggunakan sterilizer room.
Baca Juga: Investree Kantongi Pendanaan Seri C dari BRI Ventures dan Investor Jepang
"Upaya-upaya seperti ini dilakukan untuk mensterilisasikan pakaian yang akan dikenakan pengunjung hingga barang yang dibawa, seperti tas, yang akan masuk ke area publik, baik di masa karantina wilayah maupun pascakarantina," tuturnya saat dihubungi di Jakarta (8/4/2020).
Herry menambahkan, dalam kerja sama tersebut, Gorry Holdings menyediakan cairan pembersih yang komposisinya menggunakan senyawa kimia tidak berbahaya dan ekstrak minyak tumbuhan. Bahan tersebut juga mengandung pH modifier dan aman untuk lingkungan, bahkan memiliki efek minimum terhadap kulit manusia.
Namun demikian, Gorry Holdings tetap berhati-hati dalam memilih senyawa untuk sterilizer room. Sebab cairan yang digunakan merupakan hasil teknologi dari NewGenn Research Ltd. Pada penggunaannya cairan ini harus dihindari dari kontak dengan mata, hidung, dan mulut. Paparan terhadap kulit memiliki dampak yang minimum bergantung dari sensitivitas kulit.
"Untuk meminimalisasi dampak terhadap kulit, pengguna dianjurkan segera membilas dengan air putih hingga bersih setelah terjadi kontak," jelas Herry.
Upaya tersebut turut didukung oleh Gradana, perusahaan fintech P2P yang fokus dalam pembiayaan properti. Angela Oetama, CEO Gradana, mengatakan, saat iniĀ masih banyak orang tetap harus bekerja atau keluar untuk kebutuhan, seperti berbelanja makanan di supermarket atau ke bank.
"Karena itu bilik antivirus ini menjadi bagian dari properti yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan yang mengharuskan karyawannya datang ke kantor atau mereka yang bekerja di area-area publik, serta yang jenis usahanya melibatkan kunjungan dari para konsumennya," ujar Angela.
Baca Juga: BRI Restrukturisasi Kredit 134.000 UMKM Terdampak Corona
Angela menambahkan bahwa Gradana mendukung dengan memberikan keringanan pembelian dengan cicilan sehingga tidak memberatkan cash flow para pelaku usaha yang saat ini mungkin kondisinya tertekan akibat Covid-19. Selain bisa dipakai untuk kebutuhan internal, bilik itu juga dapat dimanfaatkan untuk media promosi dan juga sponsorship.
"Bahkan bisa digunakan untuk program-program CSR, misalnya perusahaan membeli produk ini untuk dibagikan di daerah-daerah berzona merah. Di momen seperti ini, kita memang harus saling bekerja sama dan membantu masyarakat dalam melawan pandemik ini," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: