WHO Ungkap Covid-19 Lebih Mematikan 10 Kali Lipat dari Flu...
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengonfirmasi bahwa virus corona atau Covid-19, telah terbukti sepuluh kali lebih mematikan dibanding wabah flu babi yang tersebar di seluruh dunia, satu dekade sebelumnya.
Pandemi flu babi yang terjadi antara Januari 2009 hingga Agustus 2010, menunjukkan lebih dari 1,6 juta kasus terkonfirmasi, yang mengakibatkan kematian hingga 18.449 jiwa.
Pejabat tinggi WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa pandemi virus corona yang saat ini sedang mencengkeram planet ini, telah melampaui kematian yang disebabkan oleh strain H1N1, bahkan hingga 10 kali lipat.
Baca Juga: Apa?! Pakar AS Bilang Dunia Tak Bisa Kembali Normal!
Badan Kesehatan PBB itu pun mendesak pemerintah setiap negara untuk melakukan pembatasan pada masyarakat, ketika beberapa negara seperti Denmark, AS, Spanyol, mulai membuka kembali kehidupan sosial masyarakat mereka secara perlahan.
"Kita hanya bisa mengatakan apa yang kita ketahui, dan kita hanya bisa bertindak berdasarkan apa yang kita ketahui. Bukti dari beberapa negara memberi kita gambaran yang lebih jelas tentang virus ini, bagaimana perilakunya, bagaimana menghentikannya, dan bagaimana mengobatinya," ujarnya, dilansir dari laman Independent, Selasa (14/4/2020).
"Kami tahu bahwa Covid-19 menyebar dengan cepat dan kami tahu itu mematikan. Sepuluh kali lebih mematikan daripada pandemi flu 2009. Kita tahu bahwa virus dapat menyebar dengan lebih mudah di lingkungan yang ramai seperti panti jompo. Kita tahu bahwa penemuan, pengujian, isolasi, perawatan kasus awal untuk setiap kasus, dan melacak setiap kontak sangat penting untuk menghentikan transmisi," lanjut dia.
Tedros turut membeberkan bahwa di beberapa negara, kasus virus corona meningkat dua kali lipat setiap 3-4 hari. Namun, sementara Covid-19 berakselerasi dengan sangat cepat, virus ini juga bisa melambat.
"Dengan kata lain, jalan turun jauh lebih lambat daripada naik. Itu berarti langkah-langkah pengendalian harus diangkat perlahan-lahan dan dengan kontrol," tegasnya.
Baca Juga: Coca-Cola Donasikan Rp10 Miliar Dukung PMI Tanggulangi Pandemi Covid-19
Ia juga meminta pemerintah tiap negara untuk mempertimbangkan dampak virus pada kesehatan manusia sebagai prioritas utama dengan menerapkan langkah-langkah, termasuk menjaga jarak sosial.
Pernyataan ini ia lontarkan setelah Donald Trump mengatakan hanya akan mempertimbangkan saran dari Gedung Putih untuk mendesak orang-orang untuk tinggal di rumah.
Presiden AS itu bahkan berulang kali mendesak agar perekonomian dibuka kembali. Sementara pejabat lokal menyatakan keprihatinan bahwa pendekatan Trump hanya akan membuat pandemi ini terus berlanjut lebih lama dan mengarah pada kematian lebih lanjut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: