Di Bawah Arahan Trump, AS Rupanya Lagi Selidiki Laboratorium Wuhan
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump mengatakan pemerintahnya sedang menyelidiki apakah virus corona baru, COVID-19, berasal dari laboratorium di Wuhan, China.
Sedangkan Menteri Luar Negeri Michael Pompeo mengatakan Beijing perlu berterus terang atas apa yang mereka ketahui. Sumber atau asal-usul virus yang telah menewaskan lebih dari 134.000 orang itu tetap menjadi misteri.
Baca Juga: Donald Trump Ancam Setop Dana WHO, Bill Gates Marah: Berbahaya! Dunia Lebih Butuh WHO
Ketua Kapala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley pada Selasa lalu mengatakan bahwa intelijen AS menunjukkan bahwa virus corona baru kemungkinan tercipta secara alami, yang bertentangan dengan yang dibuat di laboratorium di China.
Media Amerika, Fox News, melaporkan pada hari Rabu bahwa virus itu berasal dari laboratorium Wuhan bukan sebagai bioweapon atau senjata biologis, tetapi sebagai bagian dari upaya China untuk menunjukkan bahwa upayanya guna mengidentifikasi dan memerangi virus dalam skala sama atau lebih besar dari kemampuan Amerika Serikat.
Laporan tersebut dan yang lainnya menyatakan laboratorium Wuhan tempat eksperimen virologi dilakukan dan lemahnya standar keselamatan di sana menyebabkan seseorang terinfeksi dan muncul di pasar "basah" terdekat, tempat virus mulai menyebar.
Pada konferensi pers Gedung Putih, Trump ditanya tentang laporan virus yang melarikan diri dari laboratorium Wuhan, dan dia mengatakan dia tahu tentang hal tersebut.
“Kami sedang melakukan penyelidikan yang sangat teliti terhadap situasi mengerikan yang terjadi ini,” katanya, seperti dikutip Reuters, Kamis (16/4/2020).
Ditanya apakah dia telah mengangkat masalah ini dalam percakapannya dengan Presiden China Xi Jinping, Trump menjawab; "Saya tidak ingin membahas apa yang saya bicarakan dengannya tentang laboratorium, saya hanya tidak ingin membahas, itu tidak pantas sekarang."
Trump telah berusaha untuk menekankan hubungan AS yang kuat dengan China selama pandemi COVID-19 karena Amerika Serikat mengandalkan China untuk alat pelindung diri (ADP) yang sangat dibutuhkan oleh pekerja medis Amerika.
Sejak Februari, Institut Virologi Wuhan yang didukung negara China mendorong desas-desus yang menyebut virus corona baru kemungkinan telah disintesis secara buatan di salah satu laboratoriumnya atau mungkin melarikan diri dari fasilitas tersebut.
Pompeo, dalam wawancara dengan Fox News Channel setelah konferensi pers Trump, mengatakan;"Kami tahu virus ini berasal dari Wuhan, China, dan bahwa Institut Virologi hanya beberapa mil jauhnya dari pasar 'basah'."
“Kami benar-benar membutuhkan pemerintah China untuk membuka diri dan membantu menjelaskan bagaimana sebenarnya penyebaran virus ini,” kata Pompeo.
"Pemerintah China perlu berterus terang," katanya lagi.
Konsensus ilmiah secara luas menyatakan bahwa SARS-CoV-2, nama resmi virus penyebab COVID-19, berasal dari kelelawar.
Trump dan pejabat lainnya telah menyatakan skeptisisme mendalam terhadap China yang secara resmi menyatakan jumlah kematian akibat virus itu sekitar 3.000 orang, ketika Amerika Serikat memiliki jumlah kematian lebih dari 28.000 dan terus bertambah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: