Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kacau, Trump Malah Sibuk Maki-maki Ketua DPR daripada Urus Covid-19

Kacau, Trump Malah Sibuk Maki-maki Ketua DPR daripada Urus Covid-19 Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengerutkan mulutnya saat mendengar sebuah pertanyaan dalam arahan singkat harian satuan tugas virus korona (COVID-19) di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Sabtu (4/4/2020). | Kredit Foto: Reuters/Joshua Roberts
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lagi-lagi membuat pernyataan kontroversial lewat akun Twitter miliknya. Tidak terima dikritik atas langkahnya dalam menangani Covid-19 yang merebak di Amerika Serikat, Trump balik menyerang Ketua DPR yang juga Politikus Partai Demokrat, Nancy Pelosi.

Presiden AS Donald Trump menyebut Nancy Pelosi sebagai boneka lemah yang menyedihkan setelah Nancy mengkritik pemerintahan Trump mengenai penanganan virus Corona di AS dalam sebuah surat yang dikirim ke Partai Demokrat pada 14 April lalu.

Dalam cuitannya di Twitter, Trump mengutip komentar penyiar Fox News Sean Hannity kepada Pelosi dan mengatakan bahwa Ketua DPR AS tersebut dikendalikan oleh kaum kiri radikal.

Baca Juga: Bisnis Donald Trump Terguncang Hebat Akibat Corona, Bakal Dapat Bantuan Pemerintah AS?

Dalam surat yang ditulis kepada rekan-rekannya di Partai Demokrat, Pelosi menyalahkan perlambatan ekonomi yang saat ini terjadi dan angka kematian yang tinggi akibat virus Corona terjadi karena tindakan Trump.

"Yang sebenarnya terjadi adalah bahwa Donald Trump membongkar infrastruktur yang direncanakan untuk mengatasi pandemi, yang mengakibatkan kematian dan krisis ekonomi. Kita tidak memiliki peralatan tes yang memadai, masker, alat pelindung diri (APD), dan kebutuhan lainnya," tulis Pelosi.

Pemerintahan Trump sebelumnya telah mendapat kritik karena lambatnya penanganan virus Corona, yang menurut para kritikus membuat penyebaran penyakit ini meluas dan banyaknya korban jiwa berjatuhan.

Hingga kini AS masih tercatat sebagai negara yang memiliki jumlah kasus virus Corona terbesar di dunia dengan lebih dari 670 ribu kasus positif dan jumlah kematian lebih dari 34 ribu jiwa.

Wabah virus ini juga mengakibatkan perlambatan ekonomi, dengan jumlah orang di AS yang mengajukan bantuan pengangguran melebihi 16 juta orang.

Baca Juga: Penumpang hingga Petugas Terindikasi Covid-19, Pelni Langsung Bertindak

Trump membantah pemberitaan mengenai pemerintahannya yang gagal mengatasi penyebaran Covid-19. Trump mengecam Partai Demokrat setelah mereka memblokir dana tambahan untuk Payment Protection Program atau PPP, yang bertujuan untuk membantu usaha kecil bertahan di saat pandemi.

Pelosi mengklaim bahwa Partai Demokrat tidak menyetujui penambahan PPP karena tidak memasukkan langkah-langkah yang diminta oleh partai.

Sementara itu, Senator dari Partai Republik, Mitch McConel mengatakan langkah-langkah tersebut mungkin akan dimasukkan dalam bagian kedua UU CARES. Namun, para pimpinan Partai Demokrat mengatakan bahwa proposal mereka justru yang lebih mendesak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: