Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Curhat Petugas Pemakaman Covid-19: Kami Ingin Beribadah di Bulan Ramadan dengan Normal

Curhat Petugas Pemakaman Covid-19: Kami Ingin Beribadah di Bulan Ramadan dengan Normal Kredit Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Korban meninggal dunia akibat Covid-19 terus meningkat membuat petugas pemakaman kewalahan. Lantaran petugas pemakaman harus bekerja lebih lama ketimbang hari biasanya.

Proses pemakaman jenazah korban Covid-19 yang bisa dilaksanakan hingga malam hari membuat petugas pemakaman tidak memiliki waktu banyak di rumah mereka. Seperti halnya di TPU Pondok Ranggon, petugas pemakaman harus bekerja hingga malam hari. Hal ini diungkapkan oleh Imang Maulana, salah satu petugas pemakaman di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Baca Juga: Kondisi Terkini Tenaga Medis RSUP Dr Kariadi Positif Covid-19

"Kami harus bersiaga 24 jam karena jenazah Covid-19 bisa datang kapan saja. Kami sudah menyiapkan liang sebanyak 20 buah per hari untuk jenazah Covid-19," ujar Imang Maulana, Jumat (17/4/2020).

Imang menjelaskan, jika jumlah pasien Covid-19 terus bertambah, itu akan membuat petugas pemakaman tidak bisa menjalankan ibadah puasa dengan normal seperti tahun sebelumnya.

"Kami juga ingin beribadah di bulan Ramadan secara normal seperti tahun kemarin. Kami juga ingin punya waktu dengan keluarga kami. Jadi tolong masyarakat untuk tetap di rumah," kata Imang.

Di balik itu, Imang bersyukur lantaran masyarakat di tempat tinggalnya tidak menolak Imang dan keluarganya. Masyarakat yang mengetahui pekerjaan Imang mengerti dengan tanggung jawab petugas pemakaman dan percaya semuanya dilakukan sudah sesuai standar.

"Tidak ada penolakan dari warga dengan pekerjaan saya. Pada awalnya masyarakat memang khawatir, tapi setelah diberi penjelasan masyarakat jadi paham. Keluarga juga tidak ada yang menolak," ujar Imang.

Imang berharap masyarakat dapat menghargai keringat petugas pemakaman dengan cara tetap di rumah agar jumlah korban Covid-19 tidak bertambah banyak.

"Kami berharap masyarakat mendengarkan instruksi pemerintah. Tetaplah di rumah, jika tidak, bisa jadi salah satu dari masyarakat yang bandel dimakamkan di sini," ujar Imang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: