Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Oh jadi ini Alasan Kenapa AHY Mencongkel Posisi Hinca Panjaitan

Oh jadi ini Alasan Kenapa AHY Mencongkel Posisi Hinca Panjaitan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik Khoirul Umam membongkar alasan di balik digantinya posisi Hinca Panjaitan sebagai Sekjen Partai Demokrat oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurut dia, komposisi itu adalah untuk menunjukkan bahwa AHY hendak menjaga basis suara loyalis Demokrat.

"Di level pejabat teras, komposisi elit pimpinan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY ini menunjukkan bahwa ia hendak menjaga basis pemilih loyal Demokrat, yang saat ini berada pada tiga wilayah utama, yakni Nangro Aceh Darusalam (NAD), Jawa Timur dan Papua," ujar Umam melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Baca Juga: Posisi Sekjen Demokrat Berganti dari Hinca ke Teuku Riefky Harsya, Pengamat: Itu Rasional

Teuku Riefky Harsya yang ditunjuk menggantikan posisi Hinca adalah pemilik suara tertinggi di Pemilu Legislatif di Aceh 2019 lalu. Sementara, pelaksana tugas Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Renvill Antonio ditunjuk sebagai Bendahara Umum, dan juga William Wandik yang juga Anggota DPR RI dari Papua ditempatkan di jajaran elit Wakil Ketua Umum.

Ketika memilih Wakil Ketua Umum juga, kata Umam, AHY seperti mencoba memperkuat pencapaian elektoral partainya dengan membagi posisi Wakil Ketua Umum berdasarkan enam wilayah teritorial, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua-Kepulauan Maluku.

"Dengan pembagian tersebut, para Wakil Ketua Umum bisa lebih mudah diarahkan untuk mengefektifkan kerja koordinasi, mobilisasi dan kerja-kerja politik lainnya di basis wilayah masing-masing. Dengan perencanaan kinerja yang jelas, ukuran kinerja dan proses eksekusi yang optimal, kinerja partai bisa dioptimalkan," kata Umam.

Menurut Direktur Paramadina Public Policy Institute (PPPI) itu, Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY memiliki tantangan besar untuk menaikkan tingkat elektoral bagi partai penguasa 2004-2014 tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: