Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Horor, Kongo Kelabakan Cari Pasien Positif Ebola yang Kabur

Horor, Kongo Kelabakan Cari Pasien Positif Ebola yang Kabur Pemerintah Republik Demokratik Kongo memutus koneksi internet dan layanan SMS di seluruh wilayah selama 2 hari berturut-turut hingga Selasa (1/1/2019). Tindakan itu berkaitan dengan masyarakat yang menunggu hasil pemilihan presiden yang berujung kekacauan pada akhir pekan lalu. Lebih lanjut, banyak warga Kongo tidak dapat memilih karena wabah Ebola, konflik, dan masalah logistik yang tengah melanda negara itu. | Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Kinshasa -

Keganasan Ebola di Kongo timur kemungkinan menyebar lagi setelah seorang pasien kabur dari sebuah klinik. Tindakan tersebut mempersulit upaya pencegahan penyakit yang telah menginfeksi enam orang sejak pekan lalu, demikian diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu.

Republik Demokratik Kongo dua hari lagi menyatakan berakhirnya epidemi Ebola terbesar kedua dunia ketika rantai infeksi baru ditemukan pada 10 April, setelah lebih dari tujuh pekan tanpa adanya kasus baru. Sejak itu otoritas kesehatan berupaya menekan penyebaran infeksi baru.

Baca Juga: Kongo Paling Merana: Kewalahan karena Ebola, Waswas Dihantam Corona

Namun pada Jumat sopir taksi berusia 28 tahun, yang menggunakan sepeda motor, kabur dari tempatnya dirawat di Kota Beni.

"Kami menggunakan semua opsi untuk membawanya keluar dari masyarakat," kata Boubacar Diallo, wakil manajer operasi tanggap Ebola WHO. "Kami menduga adanya kasus sekunder darinya," imbuh Diallo.

Konflik puluhan tahun dan tata pemerintahan yang buruk menggerus kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah di Kongo. Meski Ebola telah menelan lebih dari 2.200 orang sejak Agustus 2018, peneliti menunjukkan banyak komunitas meyakini bahwa penyakit itu tidak sungguhan.

Wabah kecil biasa terjadi menjelang berakhirnya epidemi, namun petugas kesehatan perlu memastikan virus tersebut mampu dicegah melalui pelacakan, karantina, dan vaksin terhadap kontak kasus baru.

"Anda belum memiliki rinciannya. Semuanya sedang berkoordinasi dengan pihak berwenang, para pemuda, dan masyarakat sipil untuk menemukan si pasien. Pencarian masih berlangsung," kata Diallo melalui aplikasi pesan Whatsapp.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: