Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebih dari 100 Orang Tewas Diterjang Banjir Ibu Kota Republik Demokratis Kongo

Lebih dari 100 Orang Tewas Diterjang Banjir Ibu Kota Republik Demokratis Kongo Kredit Foto: Reuters/Jude Dibawa
Warta Ekonomi, Kinshasa -

Sedikitnya 120 orang tewas dalam banjir di Kinshasa, Republik Demokratis Kongo pada Selasa (13/12/2022). Pasalnya hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Dilansir dari Reuters, seluruh lingkungan ibu kota digenangi air berlumpur, sementara rumah dan jalanan jadi berlubang-lubang, termasuk jalan raya N1 yang menghubungkan Kinshasa menuju pelabuhan laut utama, Matadi. Menurut pernyataan kantor perdana menteri, jalan raya N1 akan ditutup selama 3-4 hari.

Baca Juga: 27 Orang yang Diyakini Migran Ethiopia Tewas Sepanjang Jalan di Zambia

Sementara itu, Manajemen Umum Migrasi, bagian dari kementerian dalam negeri, mengumpulkan data jumlah korban tewas.

Angkanya pun diperkirakan bertambah. Menurut Menteri Kesehatan Jean-Jacques Mbungani Mbanda, terhitung 141 orang tewas, tetapi jumlah ini perlu diperiksa silang dengan departemen lainnya.

Berdasarkan potret yang diunggah di Twitter oleh juru bicara pemerintah Kongo, Patrick Muyaya, terlihat sebuah jalan utama yang telah surut menampakkan jurang yang dalam. Orang-orang pun berkerumun menyaksikan kerusakan tersebut.

"Di Jalan Nasional 1 ada lubang besar. Hanya pejalan kaki yang bisa lewat. Kami tak mengerti bagaimana air mengikis jalan," ungkap Gabriel Mbikolo, warga setempat.

Kinshasa dulunya adalah desa nelayan di tepi sungai Kongo. Ibu kota ini pun tumbuh menjadi salah satu kota terbesar di Afrika dengan populasi sekitar 15 juta jiwa.

Urbanisasi cepat yang tak diatur dengan baik menyebabkan kota ini rentan dilanda banjir bandang setelah hujan lebat. Terlebih lagi, hujan lebat semakin sering mengguyur akibat perubahan iklim.

Selain merusak infrastruktur, setiap hari banjir merugikan rumah tangga sebesar USD 1,2 juta (Rp18 miliar) karena gangguan transportasi besar-besaran, menurut laporan Bank Dunia tahun 2020. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: