Wah, Startup di Negara Ini Bakal Diberi Bantuan Kalau Omzetnya Anjlok
Menteri Negara Urusan Digital Prancis, Cédric O dan bank investasi publik Bpifrance menginisiasi dukungan komprehensif terhadap startup yang mengalami masalah pendanaan dalam beberapa bulan ke depan.
Untuk sementara waktu, Pemerintah Prancis ingin menjembatani kesenjangan tersebut melalui refinancing dan pengukuran likuiditas. Secara keseluruhan, dukungan itu bernilai 4,3 miliar dolar AS (sekitar Rp66,7 T).
"Startup merepresentasikan pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam penyediaan lapangan kerja," kata Cédric O dan menambahkan, "mereka telah menghasilkan produk dan layanan inovatif dan berguna di tengah karantina, seperti telemedis, solusi kerja jarak jauh, hingga layanan pesan-antar."
Baca Juga: 4 Jurus Startup untuk Bertahan di Tengah Badai Corona, Termasuk PHK?
Prancis telah mengumumkan rencana dukungan ekonomi yang luas. Sebagai contoh, perusahaan Prancis yang pendapatannya bermasalah diizinkan tak membayar pajak, tagihan sewa, dan utilitas.
Tak cuma itu, Pemerintah Prancis juga memobilisasi dukungan likuiditas senilai US$320 miliar yang mestinya membuat para perusahaan lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman.
Yang lebih penting, jika perusahaan perlu menghentikan operasi, Prancis memiliki skema kerja jangka pendek demi menghindari PHK. Karyawan tetap akan menerima 84%-100% gaji, pemerintah akan mengganti biaya perusahaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna