Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Polemik Vaksin Corona Buatan China, Eks Menlu AS Bilang...

Polemik Vaksin Corona Buatan China, Eks Menlu AS Bilang... Kredit Foto: Reuters/Aly Song

Australia Lobi Penyelidikan Pandemi

Pekan ini, Perdana Menteri Australia Scott Morrison berusaha membangun koalisi internasional untuk memberikan kewenangan lebih besar kepada Organisasi Kesehatan Dunia WHO atau badan lain, yang setara dengan kewenangan badan pemeriksa senjata nuklir.

PM Morrison telah mengajukan usulan ini kepada sejumlah pemimpin dunia dalam beberapa hari terakhir, termasuk Presiden Trump, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Australia bertekad untuk memastikan pelajaran dari COVID-19 jangan sampai dilupakan.

Sejauh ini, sudah lebih dari 2,5 juta orang terinfeksi COVID-19 dan sekitar 177.500 meninggal dunia. Sejumlah negara menuding China bukan hanya meremehkan virus corona pada tahap awal, tapi juga memiliki pengaruh yang tak semestinya terhadap WHO. Tudingan ini didasarkan atas kelambanan WHO menyatakan pandemi global yang baru diumumkan pada 11 Maret 2020.

Dua minggu sebelumnya, Australia justru sudah menyatakannya sebagai pandemi. "Tindakan yang diambil oleh Pemerintah Australia, termasuk berhasil mendahului Organisasi Kesehatan Dunia, atas saran dari Dr Murphy," ujar PM Morrison pada 27 Februari.

Saran dimaksud itu berasa dari Pejabat Medis Tertingi Australia, Profesor Brendan Murphy yang secara tegas mendesak perlunya VOCID-19 dinyataan sebagai pandemi. Pemerintah Australia berpandangan untuk memahami dan menekan penyebaran penyakit di masa depan, dunia membutuhkan akses tak terbatas ke data dan informasi medis.

Salah satu hambatan WHO yang didirikan pada tahun 1948, yaitu bahwa pejabat-pejabat internasional harus diundang terlebih dahulu oleh suatu negara diizinkan untuk melakukan penyelidikan. Pemerintah Australia meragukan upaya mereformasi WHO, karena adanya hak veto pada masing-masing 194 negara anggotanya.

Hal itulah yang melatarbelakangi dorongan dari Pemerintah Australia untuk membentuk badan pengawas kesehatan dunia yang baru. Sejauh ini, Presiden Prancis telah secara terbuka menanggapi seruan PM Morrison untuk penyelidikan pandemi.

Menurut sumber yang dikutip kantor berita Reuters, Presiden Macron menyampaikan kepada PM Morrison jika sekarang belum waktunya untuk penyelidikan semacam itu. Pasalnya, kata sumber itu, Presiden Macron melihat yang lebih mendesak adalah bertindak serempak dan bukannya mencari siapa yang bersalah.

"Dia mengatakan setuju bahwa memang ada sejumlah di tahap awal. Tapi yang lebih mendesak kerjasama, sehingga tidak ada waktu untuk membicarakan hal ini," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: