Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lawan Covid-19, Bio Farma Bakal Produksi 100 Ribu Tes Kit Reagen

Lawan Covid-19, Bio Farma Bakal Produksi 100 Ribu Tes Kit Reagen Kredit Foto: Bio Farma
Warta Ekonomi, Bandung -

PT Bio Farma dapat memproduksi reagen untuk pemeriksaan Covid-19 dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

“Di Bio Farma, kita bisa menyaksikan ada produksi untuk reagen PCR, untuk mengetes positif tidaknya Covid-19,” kata Gubernur Jawa Barat  Ridwan Kamil (Emil) usai mengunjungi PT. Bio Farma di Kota Bandung, Jumat (24/4/2020).

Menurut Emil, PT Bio Farma memiliki kapasitas produksi mencapai 100.000 tes kit reagen, dan masih bisa ditingkatkan guna memenuhi kebutuhan alat tes Covid-19 di Jabar.

“Kapasitas kurang lebih 100.000 selama dua minggu dan bisa ditingkatkan, sehingga (kit) pengetesan produksinya di Jawa Barat,” ujarnya.

Baca Juga: Bio Farma Beri Terapi Tambahan Pasien Covid-19

Baca Juga: Tembus Ekspor 140 Negara, Bio Farma Sabet Penghargaan BUMN Performance Excellence Award 2020

Sementara itu, Research Coordinator Divisi Riset PT Bio Farma Dicky mengungkapkan, kapasitas produksi reagen di Bio Farma mencapai 50.000 test kit per minggu, dan bisa ditingkatkan hingga 100.000 test kit per minggu bila dibutuhkan. Jumlah tersebut akan mampu memenuhi kebutuhan tes dengan metode RT-PCR di Jabar.

“Sebenarnya dari Bio Farma kita dengan kapasitas terpasang per hari bisa sampai 300 box atau setara 50.000 test kit dalam satu minggu, atau (bila dibutuhkan) maksimal malah kita bisa sampai 15.000 test dalam satu hari, atau setara hampir 100.000 test kit seminggu itu sebenarnya bisa kita penuhi,” jelasnya.

Meski demikian, proses produksi terkendala oleh kedatangan bahan baku. Menurut Dicky, negara-negara di dunia tengah saling berebut bahan baku reagen. Namun, ia mengaku pihaknya telah melakukan pemesanan yang diperkirakan akan sampai pekan depan.

“Kendalanya hanya kedatangan bahan baku, dan itu sudah kita pesankan. Masalah bahan baku itu sebenarnya tidak hanya di kita, jadi seluruh dunia memang sekarang sedang berebut bahan bakunya,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: