PT Angkasa Pura II (Persero) membidik bisnis pengelolaan kargo di bandara sebagai salah satu sumber pendapatan utama pada tahun ini di tengah turunnya lalu lintas penerbangan penumpang.
Seperti diketahui mulai 25 April hingga 31 Mei 2020 pemerintah melarang maskapai untuk mengangkut penumpang di wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan zona merah penyebaran Covid-19. Sementara itu, seluruh penerbangan kargo masih diperbolehkan, baik itu rute domestik maupun internasional.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan sejumlah maskapai penumpang telah menginformasikan pengajuan extra flight untuk penerbangan kargo di sejumlah bandara yang dikelola perseroan.
Baca Juga: Meleset dari Target, AP II: Pendapatan Kira-kira Cuma 70%
"Indikasinya memang maskapai yang mengoperasikan pesawat penumpang kini semakin fokus di bisnis kargo. Maskapai tersebut memaksimalkan utilisasi pesawat penumpang dengan mengangkut kargo di tengah pandemi Covid-19. Bahkan juga ada operator helikopter yang mulai beroperasi untuk mengangkut kargo," jelas Awaluddin dalam keterangannya, Senin (27/4/2020).
"Mungkin jika kargo bisa diimuat di kabin pesawat, maka itu akan mempercepat loading dan unloading dibandingkan dengan jika kargo dimuat di lambung pesawat (belly cargo). Itu membuat keseluruhan proses menjadi lebih cepat," tambahnya.
Adapun bandara PT Angkasa Pura II yang melayani penerbangan pesawat penumpang untuk dioperasikan khusus mengangkut kargo, antara lain Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Supadio (Pontianak), Husein Sastranegara (Bandung), dan Kualanamu (Deli Serdang).
"Jenis kargo yang diangkut saat ini misalnya saja untuk pengiriman e-commerce, berbagai peralatan dan perlengkapan penting di tengah pandemi, alat kesehatan dan lain sebagainya," ujar Awaluddin.
Sepanjang kuartal I-2020, volume angkutan kargo di 19 bandara PT Angkasa Pura II tercatat rata-rata sekitar 62.000 ton per bulan. Adapun di Soekarno-Hatta sendiri, volume kargo rata-rata mencapai 42.500 ton per bulan.
Baca Juga: Sujud Syukur, Kasus Covid-19 di Wilayah Anies Turun Drastis!
Soekarno-Hatta merupakan bandara perseroan yang memiliki kapasitas pengelolaan kargo terbesar mencapai sekitar 600.000 ton per tahun. Meskipun demikian, volume kargo yang ditangani di Soekarno-Hatta sempat mencapai 760.000 ton pada 2018.
Saat ini terdapat dua perusahaan afiliasi PT Angkasa Pura II yang khusus menangani kargo, yaitu PT Angkasa Pura Kargo (kepemilikan 99,99% saham) dan PT Gapura Angkasa (kepemilikan 46,26% saham).
Pada tahun ini Angkasa Pura II menargetkan pendapatan sekitar 60-70% dari target awal Rp12,8 triliun yang ditetapkan sebelum adanya pandemi Covid-19.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: