Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Startup Insuretech Qoala Kantongi Pendanaan Seri A Rp209 M

Startup Insuretech Qoala Kantongi Pendanaan Seri A Rp209 M Kredit Foto: Qoala
Warta Ekonomi, Jakarta -

Qoala, perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di bidang Teknologi Asuransi atau Insurtech di Asia Tenggara yang didirikan oleh Harshet Lunani dan Tommy Martin, hari ini mengumumkan pendanaan Seri A sebesar 13,5 juta dolar AS atau setara dengan 209 miliar rupiah. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Centauri Fund–sebuah perusahaan joint venture dari Kookmin Bank asal Korea Selatan dan Telkom Indonesia.

Beberapa investor baru dalam putaran pendanaan ini termasuk Sequoia India, Flourish Ventures, Kookmin Bank Investments, Mirae Asset Venture Investment, dan Mirae Asset Sekuritas. Sementara, sejumlah investor dari ronde sebelumnya antara lain Central Capital Ventura dari Bank Central Asia, MDI Ventures, Surge, MassMutual Ventures Southeast Asia, dan SeedPlus.

Baca Juga: Investor Awal Gojek Tutup Putaran Pertama Pendanaan Kelima, Targetkan Himpun Rp12,5 T

"Sebagai pendatang baru di industri teknologi asuransi/insurtech, kami senang mendapat kepercayaan dari investor global terkemuka yang terus mendukung kami mengembangkan inovasi di bidang teknologi asuransi. Dukungan ini membuat kami sangat optimistis dalam mencapai visi misi Qoala dalam memasyarakatkan asuransi dan mempermudah akses asuransi bagi semua orang," kata Harshet Lunani, Founder dan CEO Qoala, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/4/2020).

Berkantor pusat di Jakarta, Indonesia, Qoala memiliki visi menyediakan solusi asuransi bagi masyarakat dengan dua model bisnis, yakni bekerja dengan mitra platform skala besar untuk mendorong kesadaran asuransi di tengah masyarakat dan menyediakan solusi digital melalui kerja sama dengan pialang asuransi untuk mendukung pemasaran produk asuransi tradisional secara offline, yang saat ini masih mencakup 99% dari premi asuransi.

Dalam waktu satu tahun sejak aktif di pasar, Qoala kini telah berhasil memproses lebih dari 2 juta polis per bulan, melonjak dari 7.000 polis per bulan pada bulan Maret 2019. Qoala juga telah meluaskan layanannya mencakup lima industri inti, yaitu pariwisata, fintech, ritel, logistik, dan kesehatan karyawan.

Menurut Tommy Martin, Co-founder Qoala, melalui pendanaan ini, Qoala akan berinvestasi lebih jauh dalam teknologi, SDM, dan brand untuk mendukung strategi perusahaan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, mitra platform, dan perusahaan asuransi. Terlebih dengan kondisi krisis dan pemberlakuan PSBB saat ini, lanjut Tommy, Qoala melihat meningkatnya kebutuhan atas inovasi untuk mendukung industri asuransi terutama adanya keterbatasan pemasaran produk secara offline.

"Sebagai bentuk komitmen kami dalam mengatasi krisis saat pandemi, kami juga bekerja sama dengan perusahaan asuransi menyediakan layanan asuransi yang mencakup risiko terjangkit Covid-19 untuk konsumen dan UMKM di seluruh Indonesia. Meskipun sebagian besar masyarakat telah dilindungi oleh BPJS, produk asuransi ini akan memberikan manfaat tambahan di luar yang ditanggung pemerintah," tambah Tommy Martin.

Dengan perkembangan bisnis yang sangat cepat dan melihat tingginya respons masyarakat pada inovasi teknologi asuransi, Qoala berencana melipatgandakan jumlah karyawannya menjadi 300 dalam tahun depan untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

Sementara itu, Pieter Kemps, Principal, Sequoia Capital (India) Singapore, mengatakan bahwa mereka merasa beruntung sudah menjadi investor Qoala dan menyaksikan pertumbuhan pesatnya sejak awal. Kekuatan tim dan inovasi teknologi, lanjut Pieter, membuat Qoala mampu dengan cepat bekerja sama dengan perusahaan asuransi dalam mengembangkan produk-produk baru dan menjalin kerja sama dengan lebih banyak platform pemasaran.

"Semua ini dilakukan untuk menyediakan solusi asuransi yang mudah diakses dan terjangkau sehingga kita dapat meningkatkan adopsi asuransi di Indonesia. Kami yakin pendanaan ini akan membantu memperkokoh posisi Qoala sebagai perusahaan insurtech terdepan di Indonesia," tegas Pieter Kemps.

Qoala telah bermitra dengan brand-brand terkemuka di Indonesia, seperti GrabKios, JD.ID, Shopee, dan Tokopedia. Beberapa contoh platform digital terkemuka yang telah bekerja sama dengan Qoala adalah Investree, PegiPegi, dan RedBus, dan juga perusahaan ritel besar seperti MAP Group. Pendekatan go-to-market Qoala yang unik didukung oleh lebih dari 20 perusahaan asuransi termasuk para pemain global seperti AXA Mandiri, Tokio Marine, Great Eastern, dan juga perusahaan asuransi lokal ACA, Adira, dan BRI Life.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: