Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Edan, Norwegia Buru-buru Luncurkan Jet Tempur F-16 saat Didekati Pesawat Pembom Rusia

Edan, Norwegia Buru-buru Luncurkan Jet Tempur F-16 saat Didekati Pesawat Pembom Rusia Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Moskow -

Norwegia mengerahkan beberapa pesawat jet tempur F-16 setelah dua pesawat pembom jarak jauh Tu-22M3 Rusia terbang mendekati wilayah udara negara itu, Selasa (28/4/2020).

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sepasang pesawat pembom Tu-22M3 melakukan penerbangan terjadwal di atas perairan netral Laut Barents dan Laut Norwegia.

Baca Juga: AS Siagakan Jet-jet Tempur Siluman F-35 di Depan Gerbang Rusia, Kenapa?

"Dua pembom jarak jauh Tu-22M3 dari Pasukan Aerospace menyelesaikan penerbangan yang direncanakan di atas perairan netral Laut Barents dan Laut Norwegia. Durasi penerbangan lebih dari empat jam. Pada beberapa tahap rute, pesawat Rusia dikawal oleh jet-jet tempur F-16 Norwegia," kata kementerian itu, seperti dikutip Sputniknews.

Menurut kementerian tersebut, penerbangan pesawat pembom jarak jauh dilakukan secara teratur di atas perairan Arktik, Atlantik Utara, Laut Hitam dan Baltik, dan Samudra Pasifik.

"Semua penerbangan pesawat Angkatan Udara Rusia dilakukan sesuai ketat dengan Aturan Umum untuk Penggunaan Fleksibel Ruang Udara," imbuh kementerian tersebut.

Pada Maret lalu, sepasang pesawat jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya berhadapan dengan pesawat perang Rusia di dekat wilayah udara Norwegia. Dua jet tempur siluman tercanggih itu milik Angkatan Udara Norwegia yang sedang menjalankan misi patroli udara NATO.

Sepasang F-35 dari pangkalan udara Ørland dan dua F-16 dari Bodø mengikuti dua pesawat pembom Tu-142 dan satu jet tempur MiG-31 di dekat wilayah udara Norwegia dan di atas Laut Utara pada hari Sabtu (7/3/2020).

Pesawat-pesawat Moskow itu terbang jauh dari biasanya ke selatan menuju apa yang disebut sebagai celah GIUK (Greenland-Islandia-UK). GIUK adalah daerah di Atlantik utara yang membentuk titik kritis bagi Angkatan Laut di negara-negara sekitar dan area penting bagi Angkatan Laut Rusia jika terjadi konflik.

Pesawat-pesawat Moskow datang dari arah utara dan pertama kali dipantau oleh stasiun pengatur udara di Sørreisa, Norwegia utara. Demikian informasi yang disampaikan dari Joint Head Quarters (Markas Besar Gabungan) negara-negara NATO.

Dua F-16 dari stasiun udara Bodø, utara Lingkaran Arktik, dikerahkan untuk mengidentifikasi pesawat-pesawat Rusia. Ketika pesawat-pesawat Moskow melanjutkan penerbangan lebih jauh ke selatan di luar wilayah udara Norwegia, dua jet tempur siluman F-35 Norwegia lepas landas dari pangkalan udara Swedia di selatan Norwegia.

"Angkatan Bersenjata kemarin membentuk kekuatan ekstra F-35 yang diperkuat dari stasiun udara Ørland untuk menguatkan kedaulatan," kata Kepala Angkatan Udara Norwegia, Mayor Jenderal Tonje Skinnarland, seperti dikutip The Barents Observer, Senin, 9 Maret lalu.

Terbang dari sayap ke sayap, di area langit di luar Norwegia pada hari Sabtu adalah momen bersejarah. Ini adalah pertama kalinya F-35 Norwegia mengidentifikasi pesawat Rusia.

Lebih jauh ke selatan, di atas Laut Utara, dua jet tempur Tyhpoon Inggris mengambil alih misi untuk memantau pesawat Rusia.

F-16 Norwegia dari Bodø, F-35 dari Ørland dan Typhoon Inggris adalah bagian dari kelompok tugas Peringatan Reaksi Cepat (QRA) NATO.

Pesawat-pesawat Rusia yang menjalankan misi anti-kapal selam biasanya terbang di atas Laut Barents dan bagian paling utara Laut Norwegia. Namun, pada 26 dan 27 Februari, pesawat-pesawat Moskow terbang jauh lebih jauh ke selatan di atas Laut Norwegia daripada biasanya.

Aksi tak biasa dari pesawat-pesawat Moskow terulang lagi pada hari Sabtu 7 Maret. Pesawat Tu-142 adalah versi patroli maritim dari pembom strategis Tu-95 Rusia. Tujuan utama dari pesawat ini adalah untuk memburu kapal selam NATO dan misi intelijen elektronik.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: